Setelah tertangkap basah berpelukan dengan Jung-in, Mary mengejar Mu-gyul keluar rumah untuk menjelaskan bahwa dia disini untuk mengakhiri pernikahan palsu antara dirinya dan Jung-in demi kebaikan semuanya. Mu-gyul menjawab bahwa pelukan mereka jelas terlihat kalau mereka tidak ingin mengakhiri apapun lalu pergi dengan marah. Jadi Mary kembali ke studio. Teman2 Mary mengundang Mary untuk mengadakan pesta natal tapi Mary sedang tidak mood jadi dia menolaknya.
Teman2nya memperhatikan suara lemas Mary dan menebak kalau pasangan itu sedang mengalami pertengkaran kecil. Mu-gyul merenung selama perjalanan pulangnya dalam bus, mengabaikan penumpang lain yang mengenalinya dari penampilan terakhirnya dan mengambil fotonya dengan hp. Ketika Mu-gyul tiba di studio, dia benar2 tidak mau berurusan dengan Mary, mengabaikan usaha Mary untuk menjernihkan suasana.
Mu-gyul mengatakan pada Mary bahwa hal tersulit adalah mengubah dirinya secara drastic – tapi karena Mary dia sanggup menahan malu karena mengubah gaya musiknya dan berdiri di atas panggung. Mu-gyul ingin jawaban jujur Mary tentang apa arti Jung-in baginya; sambil menggelengkan kepalanya, Mu-gyul melihat Mary hari ini seperti orang asing. Karena tidak mampu dan tidak mau menyelesaikan masalah mereka malam ini, Mu-gyul meminta waktu untuk sendirian dan Mary pergi dengan patah hati.
Setelah melihat ayah Mary mengerjakan setumpuk undangan pernikahan, ibu Mu-gyul bergegas ke studio untuk menyatakan kekecwaannya pada Mary ke Mu-gyul, yang tidak ingin mendengarnya. Mu-gyul mendesah kalau Mary bukan gadis semacam itu, jadi ibu menunjukkan undangannya untuk membuktikan penjelasannya, berkata kalau pernikahan tidak bisa terjadi tanpa ijin dari pengantin wanita. Mu-gyul meminta ibu untuk pindah dari tempat ayah Mary karena Mu-gyul telah mengembalikan cincinnya dan ibu tidak lagi menjadi tawanan. Ibu dengan gembira menelpon ayah Mary untuk memberitahu hal itu dan menuduhnya telah menjual putrinya kepada keluarga kaya.
Karena diusir dari studio untuk sementara waktu, Mary pulang ke rumah ayahnya. Mary hanya mengatakan kalau dia ada disini karena merindukan ayahnya tapi saat ayah bertanya soal Jung-in, Mary mengaku kalau dia minta cerai. Ayah kaget dan menekan Mary untuk minta maaf. Menebak kalau sikap Mary ini karena seorang playboy, maka ayah merogoh hp-nya untuk menelpon Mu-gyul, tapi Mary malah protes. Sambil menahan air mata, Mary mengatakan kalau ini bukan tentang Mu-gyul – hari ini sangat buruk dan dia tidak ingin bertengkar dengan ayahnya.
Untuk drama Jung-in: setelah penampilan Mu-gyul dalam showcase itu, perjalanan tim drama Wonderful Day menjadi lancar. Jung-in menyarankan workshop perusahaan di tempat yang memiliki panorama indah. Mu-gyul masuk ke kantor Jung-in dengan tatapan kesal dan menuduhnya telah merencanakan ini dari awal – bahwa dia merencanakan untuk memaksa Mary menikahinya. Jung-in meminta Mu-gyul untuk tidak salah mengerti kejadian kemarin, karena Mary datang atas permintaannya. Kemudian, Jung-in menyerahkan jadwal Mu-gyul untuk acara selanjutnya. Yang mengejutkan, Mu-gyul mengatakan dia berhenti bekerja sama dengan Jung-in.
Mary bertanya pada ayahnya apakah ayah benar2 ingin dia menikah dengan Jung-in. Ayah menjamin bahwa tidak ada ayah yang tidak ingin melihat anaknya menikah dengan orang kaya dan mengumumkan bahwa, ‘Aku tidak menginginkan apapun selain kebahagiaanmu.’ Juga, ‘cinta dan kenyataan adalah hal yang berbeda.’ Mary mencari ketenangan di toko buku tapi malah Jung-in yang datang mengunjunginya kesana. Ketimbang membuat kehadirannya diketahui, Jung-in duduk satu rak lebih jauh dan menunggu sampai Mary memperhatikan.
Mary melihat Jun-in sekilas tepat saat itulah, Jung-in mendapat telpon kalau Mu-gyul tidak muncul dalam sebuah acara – setelah menyebut nama itu, Mary mulai memperhatikan. Mengira kalau Mu-gyul tidak mungkin pergi jauh, Jung-in mulai mencari bintangnya itu. Mu-gyul saat ini sedang sibuk membuktikan betapa nge-rock-nya dirinya, memainkan gitar dengan kencang sedangkan teman2nya menutup telinga dan khawatir pada keadaan mental Mu-gyul. Mereka tahu kalau di saat seperti ini sebaiknya tidak mengganggu Mu-gyul, tapi Jung-in datang dan mencabut kabel gitar itu.
Mu-gyul mendelik dan beranjak pergi. Jung-in bertanya apa Mu-gyul memang tidak bertanggung jawab seperti ini dan apakah Mu-gyul ingin meninggalkan karirnya seperti ini. Mu-gyul menjawab kalau dia tidak akan bekerja sama dengan Jung-in. Jadi Jung-in menjawab, “Mengabaikan janjimu dan melakukan apapun yang kau sukai pastilah hal yang dilakukan para rocker. Betapa kerennya. Jika pria yang Mary sukai hanya seperti ini, aku rasa aku masih punya kesempatan.”
Jung-in menambahkan kalau dia tidak bisa melepaskan Mary ke pria seperti Mu-gyul. Hal ini membuat Mu-gyul geram. Jung-in mengatakan kalau Mu-gyul ingin melihat dirinya berhenti mengejar Mary, Mu-gyul harus memperhatikan caranya bersikap. Teman2 band Mu-gyul mencoba untuk menengahi. Mereka menelpon Mu-gyul dengan mengatakan hal bohong bahwa salah satu anggota band mereka sudah menemukan pekerjaan yang tidak nge-rock.
Di sisi lain, teman2 Mary menelpon Mary: So-ra berpura-pura menangis sedangkan Ji-hye mengatakan kalau So-ra baru saja mengalami putus cinta yang menyakitkan. Kebohongan ini berhasil membuat Mu-gyul dan Mary bertemu di tempat yang sama, dan Mu-gyul adalah yang pertama tiba ketika anak2 mempersiapkan lilin berbentuk hati serta musik romantis. Mu-gyul berbalik dan malah bertemu dengan Mary, yang terlihat sangat bahagia.
Masih marah, Mu-gyul melakukan pendekatan kejam dengan bersikap seolah-olah tidak mengerti apa yang Mary bicarakan. Mu-gyul pergi, mengabaikan panggilan teman2nya yang keluar dari tempat persembunyian mereka. Dia kembali ke rumah, masih marah, dan menerima telpon dari Seo-jun, yang Mu-gyul ajak minum. Seo-jun merasakan ada yang aneh antara Mu-gyul dan Jung-in hari ini dan mengatakan agar Mu-gyul tidak melakukan itu pada orang yang sudah memberinya kesempatan bagus untuk debut. Mu-gyul marah mendengar perkataan Seo-jun, tidak ingin mengakui bantuan Jun-in. Seo-jun tidak terkesan, “Betapa piciknya kau, Kang Mu-gyul.”
Persiapan pernikahan dilakukan di bawah pengawasan presiden Jung, sedangkan Jung-in mempersiapkan workshop dramanya. Saat hari workshop Mary tiba dengan bus sebagai pegawai perusahaan. Mary disapa dengan dingin oleh dua pegawai, sebab tahu dia akan menikah dengan Jung-in padahal dulunya mereka berpikir Mary berkencan dengan Mu-gyul. Tidak nyaman dengan kenyataan itu, Mary memutuskan untuk pergi. Akan tetapi, dia bertemu dengan teman2nya, yang tiba untuk ikut bersenang2 karena sudah diundang oleh Jung-in.
Para pegawai memaksa Jung-in duduk dekat dengan Mary dan mereka berdua pun melewati jam2 yang sangat aneh. Tapi selama perjalanan, kepala Jung-in menunduk dan dia menyandarkan kepalanya di bahu Mary. Dengan lembut, Mary memindahkan kepala Jung-in tapi Jung-in kembali bersandar. Kali ini bahkan lebih dekat. Mu-gyul duduk dengan hati muram di rumah ketika akhirnya dia mendapat telpon dari Seo-jun yang menyarankan agar dia bergabung ke workshop itu. Seo-jun mengatakan kalau Mary juga ikut tapi Mu-gyul sama sekali tidak peduli dan menolak ajakan itu.
Saat retreat di gunung, Jung-in menuntun para pegawainya ke arah kesuksesan. Mary memisahkan dirinya dari kelompok itu dan Seo-jun malah mendekatinya. Tapi dia malah menuduh Mary melukai Mu-gyul dengan memberinya banyak ketidakbahagiaan ketimbang hal2 bagus. Dan ini adalah waktunya bagi Mary untuk mundur dan pergi dari kehidupan Mu-gyul. Seo-jun mengatakan kalau dia berpendapat bahwa Mary sama sekali tidak mencintai kedua pria itu.
Mary berjalan-jalan di hutan sambil memikirkan hubungannya dengan Mu-gyul dalam beberapa seri flashback. Sedangkan, Mu-gyul duduk di rumah sambil memegangi kalung kucing yang dia belikan untuk Mary sebagai hadiah natal. Ketika Mary mendekati puncak bukit, dia menemukan ladang buluh yang begitu luas. Mary berteriak ke kejauhan, “Kang Mu-gyul! Aku minta maaf! Aku hanya memberikan masalah untukmu – pernikahan dan tinggal bersama adalah salahku! Tapi aku ingin hidup bahagia denganmu. Itu pasti kerakusanku. Aku minta maaf. Aku benar2 minta maaf karena membuatmu melalui itu!”
Kata2 itu membuat Mary tersedak dan dia pun mulai menangis. Dalam keadaan seperti inilah Jung-in menemukannya dan membantunya berdiri. Mu-gyul masih di rumah ketika Seo-jun menelpon dengan panic kalau Mary dan Jung-in menghilang. Mereka menuju ke gunung berjam-jam yang lalu tapi mereka sama sekali tidak dapat ditemukan disana. Sekarang dia merasa bersalah atas perkataannya yang sebelumnya dan khawatir pada kedua orang itu. Setidaknya, hal itu membuat Mu-gyul bangkit dan pergi ke lokasi retreat dimana para pegawai disana sudah membentuk tim pencari. Mereka membelah hutan untuk menemukan Mary dan Jung-in tapi karena sudah kelahan, mereka kembali ke rumah peristirahatan dan menunggu tim darurat.
Ternyata Mary dan Jung-in baik2 saja tapi mereka tersesat dan sedang dalam pencarian jalan pulang. Tiba2 saja Mary terpeleset – Jung-in menariknya dan melindungi Mary ketika mereka berguling menuruni bukit. Jung-in jatuh dengan keras jadi Mary mencoba menyadarkannya. Tapi dia diam saja. Yang bisa Mary lakukan hanyalah berada dekat dengan Jung-in untuk tetap membuat darah Jung-in mengalir. Mu-gyul tiba dan memutuskan untuk mencari sendirian. Dia mengatakan kalau dia tidak menemukan mereka maka dia akan menyesal dan pergi ke hutan dengan sebuah senter. Dia menemukan Mary membekap tubuh Jung-in dalam keadaan khawatir dan menangis.
Kemudian… kita ada di rumah sakit. Jung-in sudah tiga hari pingsan dan Mary menjaganya di sisinya, merasa bersalah karena menjadi penyebab luka Jung-in. Mu-gyul benar2 mampir ke rumah sakit tapi dia tidak mengatakan kedatangannya pada Maryibu bertanya apa Mu-gyul mencintai Mary dan menasehatinya agar mengencani gadis yang benar2 cantik nantinya. Setelah membuat keputusan, Mu-gyul tiba di rumah produksi dimana dia bertemu dengan Seo-jun. Dia sedang menangani sutradara yang ingin berganti perusahaan produksi dan mengatakan kesetiaannya karena ingin tetap pada perusahaan itu – Jung-in mungkin bos-nya tapi dia juga temannya. Kalimat ini berhasil mencegah sutradara pergi.
Melihat bagaimana Seo-jun menangani masalah itu, Mu-gyul meminta maaf ketika dia menyerahkan sebuah amplop – meminta pemecahan kontraknya. Seo-jun menyebut Mu-gyul pengecut, mengingatkan bagaimana perpisahaan mereka, bahwa Mu-gyul selalu seperti ini. Yang membuat Seo-jun marah adalah Mu-gyul tidak datang padanya untuk memastikan tapi malah membuat keputusan sendiri. Jadi sekarang, dia membuat sebuah permintaan. Selagi mereka masih bisa mengingat sikap Mu-gyul di masa lalu yang dianggap sebagai ketidakmatangan, hal itu tidak akan terjadi sekarang.
Menurut dokter, tidak ada alasan medis yang bagus kenapa Jung-in tidak akan bangun. Untuk itu mereka menyarankan agar Mary menyemangati Jung-in agar mau bangun. Ayah Jung-in mampir untuk meringankan beban Mary. Dia menyuruh Mary pulang untuk istirahat. Dengan enggan, Mary menurut dan keluar – ketika itulah Mu-gyul menemukannya dan mengajaknya bicara.
Mu-gyul bertanya kenapa Mary berada disini. Mary menjawab kalau salahnya Mu-gyul berada dalam kondisi seperti ini – dia tidak dapat mengabaikan fakta kalau Jung-in terluka karena dirinya. Mu-gyul mengatakan kalau Mary sudah melakukan hal yang perlu dia lakukan dan tidak ada yang bisa menuduhnya melakukan hal lain. Tapi mereka harus membuat keputusan sekarang. Mu-gyul meminta maaf karena sudah bersikap dingin dan menjauhinya lalu mengumumkan kalau ini adalah saatnya bagi Mary untuk menjawab.
Mary meminta apakah Mu-gyul bisa menunggu sampai Jung-in sadar. Setelah itu, dia bisa bersama Mu-gyul dengan bebas. Tapi Mu-gyul malah berkata, “Jika kau tidak bisa menjawab sekarang, kau juga tidak akan bisa melakukannya nanti.” Dia bertanya, “Aku atau dia?” Mary tidak menjawab dan Mu-gyul menganggapnya sebagai penolakan. Dia pergi meninggalkan Mary.
No comments:
Post a Comment