Monday, August 1, 2011

Sinopsis Mary Stayed Out All Night Eps 14

Mary berusaha menemukan polisi untuk ditumpangi, ketika mengejar penculik itu. Para penculik merendahkan kaca mobilnya jadi Mu-gyul dapat melihat Mary menyembulkan kepalanya dari mobil polisi saat mereka berkendara bersebelahan. Sedangkan, Jung-in melakukan yang terbaik yang bisa dia lakukan untuk menunda showcase itu dan menghubungi hp Mary. Ayah mengangkat dan ketika Jung-in mengatakan kalau dia mencari Mu-gyul, ayah keceplosan mengatakan kalau Mu-gyul sedang bersiap-siap. Telinga Jung-in berdiri, tapi dia tidak mendapatkan informasi apapun lagi.
Setelah itu, para pencuri memutuskan untuk melempar Mu-gyul keluar mobil. Para polisi itu juga membuang Mary, tanpa alasan yang jelas. Mary khawatir pada luka Mu-gyul tapi dia bersikeras pergi ke konser itu. Jung-in mencoba menunda sebaik yang dia bisa, tapi mereka kehabisan waktu dan band Mu-gyul harus tampil di panggung tanpa Mu-gyul. Jung-in mencoba memperngaruhi Seo-jun untuk mengisi posisi Mu-gyul tapi kerumunan mulai menyanyikan nama Mu-gyul, membuat mereka terpojok.

Mereka berdiri membeku disana, tidak tahu apa yang harus dilakukan… dan saat itulah Mu-gyul lewat di kerumunan yang meneriakkan namanya, Mary mengikuti. Mu-gyul mengambil alih panggung, masih menahan sakit di tangan kanannya. Dia mulai menyatakan perasaannya kalau lagu ini adalah untuk gadis yang menghangatkan hatinya yang dingin tapi kemudian dia tertawa. Mu-gyul berhenti lalu berteriak lewat mic, “Mary Christmas… aku mencintaimu.” Mary luar biasa kaget diantara kerumunan itu!
Seo-jun tidak suka pada pernyataan cinta itu: dia sangat tidak Mu-gyul yang dikenalnya. Jung-in hanya mendesah lega kalau konser itu bisa berjalan dengan baik. Mu-gyul menyanyikan ‘Hello Hello’ dan konser itu sangat sukses. Tiba2 saja, kita dibawakan ke adegan dimana Mu-gyul diikat oleh para penculik. Tapi tidak. Penculikan ulang itu hanya mimpi buruk. Mary membangunkan Mu-gyul, bertanya apa dia mengalami mimpi buruk dan Mu-gyul membuka matanya serta mendapati dirinya ada di rumah Jung-in tanpa ingat bagaimana dia sampai kesana. Ternyata Mu-gyul pingsan setelah konser dan mereka membawanya kesana.
Mary bertanya apakah Mu-gyul bisa memikirkan seseorang yang mungkin menculiknya tapi tidak bisa. Jung-in mengatakan kalau dia akan mencari tahu kasus penculikan ini. Di tempat lain, Seo-jun minum2 dengan Lee Ahn dan memutuskan bahwa Mu-gyul tidak mencintai Mary. Sedangkan ayah Mary menelpon presiden Jung dan bertanya keras2 apakah dia sudah membereskan Mu-gyul tepat di depan ibu Mu-gyul. Ayah kemudian memutuskan untuk pergi menemui Jung-in dimana ketiga tokoh utama kita sedang duduk disana sambil membicara rencana mereka selanjutnya.
Ayah tentu tidak suka dan kali ini mereka tidak mencoba kabur atau bersembunyi. Jung-in mengatakan pada ayah kalau ini semua adalah perbuatannya dan mereka mengatakan yang sebenarnya pada ayah. Ayah tidak percaya kalau Jung-in akan berbohong dan menggunakan Mary untuk mengamankan investasi perusahaannya, tanpa keinginan nyata untuk menikahinya. Jung-in jelas tentang satu hal: dia benar2 ingin Mary bahagia dan akan membantunya untuk memiliki kehidupan yang dia inginkan. Tapi ayah tidak suka pada Mu-gyul dan tidak akan mendengarkan alasannya.
Mu-gyul dan Mary memohon tapi ayah kembali menjadi frustasi. Dia berkata kalau pernikahan mereka tidak akan menjadi nyata lalu pergi dengan marah. Ayah langsung pergi ke ayah Jung-in dan mengatakan segalanya tapi pengulangan kebohongan itu terdengar membosankan. Jung-seok kesal karena anak2 berani membohonginya dan berencana akan melakukan sesuatu. Di tempat Mu-gyul. Mary mengobati luka Mu-gyul dimana dia memanfaatkan perhatian penuh Mary. Dia menyuruh Mary untuk meniup bahunya lalu dahinya lalu mencium bibirnya. Alih2 menciumnya, Mary marah menutup mulut Mu-gyul karena terlalu banyak meminta.
Mary ingat kalau ulang tahun Mu-gyul adalah saat malam natal dan bertanya Mu-gyul ingin apa sebagai hadiah. Mu-gyul berpikir selama beberapa saat. Ada sesuatu yang dia inginkan… yaitu menyingkirkan tirai yang memisahkan tempat tidur mereka. Dia memandangi Mary sedangkan Mary bertanya-tanya kenapa dia ingin menyingkirkan tirai itu yang sebenarnya kondisinya masih bagus. Jung-in bermimpi buruk dimana dia bermimpi tentang pertengkaran ayah dan ibunya serta dia juga mengingat foto ibu Mary yang ada di dompet ayahnya. Jung-in bangun sambil menangis.
Ayah memanggil Jung-in untuk memberikan undangan padanya. Jung-in akhirnya merasa semuanya sudah cukup dan dia berdiri dihadapan ayahnya untuk pertama kalinya, menyatakan perasaannya. Jung-in menuduh ayah sebagai dalang penculikan Mu-gyul dan bertanya apa yang ayahnya pikirkan jika Mary mengetahuinya. Dia menambahkan jika dia selalu mengikuti nasehat ayahnya karena dia pikir hal itu adalah yang paling benar tapi dia tidak akan melakukan itu lagi. Hal itu membuat Jung-in mendapatkan tamparan di wajahnya.
Ibu Mu-gyul dipuji oleh sepasang kekasih soal dia yang merupakan ibu Mu-gyul. Ayah Mary memperhatikan dengan penasaran tapi jelas dia tidak akan mengakuinya. Ibu bergegas ke tempat Mu-gyul untuk memberitahu penemuan barunya sedangkan Mu-gyul mengabaikan ibu dengan dingin sebab masih marah soal sikap ibu sebelumnya. Ibu mengatakan kalau dia bekerja di restoran ayah Mary untuk membayar hutang cincin itu dan mengatakan juga kalau dia mendengar ayah Mary membicarakan Mu-gyul lewat telpon, bertanya pada hyung-nya apakah dia sudah membereskan Mu-gyul. Terpikirkan oleh Mu-gyul kalau ayah Jung-in adalah penjahat dibalik penculikan itu.
Mu-gyul pergi menemui Jung-in untuk mencari tahu yang sebenarnya, yang tidak menyangkal perbuatan ayahnya. Dia meminta maaf atas nama ayahnya tapi Mu-gyul disini bukan untuk sebuah permintaan maaf. Dia tidak mengerti kenapa ayah Jung-in punya hak untuk menentukan takdir Mary dan memutuskan kalau ini tidak masuk akal. Jung-in mengatakan kalau ayahnya punya perhatian khusus pada Mary dan ayahnya berpikir kalau ini adalah yang terbaik untuk Mary. Mu-gyul mengatakan kalau dia akan menunjukkan siapa pria terbaik untuk Mary, seseorang yang akan membuatnya benar bahagia sampai akhir. Jung-in bahkan menyemangati Mu-gyul untuk melakukan yang terbaik dengan OST drama itu jadi dia bisa sukses.
Sampai akhirnya, Jung-in membuat jadwal tetap untuk Mu-gyul karena kepopuleran Mu-gyul semakin meningkat. Mu-gyul pergi ke acara radio yang didengarkan oleh Mary dan bicara soal menuliskan sebuah lagu untuk Mary Christmas, hanya saja penyiar radio membuat nama itu seolah-olah adalah julukan untuk Seo-jun. Mary kebetulan mendengarnya ketika dia berbelanja untuk perawatan rambut Mu-gyul, membuat kalimat itu terdengar seperti sengat.
Ayah menyuruh Mary pulang dengan berpura-pura kalau dia sedang sakit dan memberikan uang pada Mary untuk membeli hanbok buat menikah. Mary mengatakan kalau mereka bisa melakukan semua rencana yang mereka inginkan tapi tidak akan ada pernikahan tanpa pengantin wanita. Ayah keceplosan lagi kalau Jung-seok akan memaksa Mary menikah kalau dia memang harus melakukannya, sama seperti yang dia lakukan pada Mu-gyul. Mary menjadi curiga dan berusaha membuat ayah mengatakan kalau Jung-seok ada hubungan dengan penculikan Mu-gyul. Ayah menolak untuk mengatakan apapun jadi Mary pergi sendiri untuk mencari tahu yang sebenarnya.
Mary kebetulan masuk saat Mu-gyul dan Jung-in sedang berdebat tentang pemotretan dengan Seo-jun dan melihat mereka ketika Mu-gyul berkata, “Apa, apa kau akan menyeretku kesana dengan paksa seperti yang dilakukan ayahmu?” Mu-gyul berbalik dan melihat Mary berdiri di depan pintu. Mata Mary melebar ketika dia memandangi Jung-in. dia bertanya apa ayah Jung-in memang memerintahkan penculikan Mu-gyul dan memutuskan untuk menemui Jung-seok untuk mengakhiri kegilaan ini.
Mary mengatakan pada Jung-seok kalau dia dan Jung-in berbohong demi investasi drama Jung-in dan Mary akan menerima hukuman yang pantas untuk dirinya, jadi berhenti menyakiti Mu-gyul. Jung-seok bahkan tidak menyangkal atau mengiyakan perbuatannya tapi dia hanya meluruskan dengan mengatakan kalau penting mencegah Mary menjalani kehidupan yang penuh penyesalan. Mary mencoba mengatakan kalau ini bukan kesalahan dan dia bahagia dengan Mu-gyul. Tapi Jung-seok memotong dengan mengatakan kalau dia adalah pria yang setia pada kata2nya dan bahwa Mary sudah berjanji padanya.
Mu-gyul mengakhiri sesi foto dengan Seo-jun, yang kaget betapa besar Mary sudah mengubahnya. Seo-jun kelihatan sengaja menjebak Mu-gyul dengan mengatakan Mary telah menjinakkannya seperti kucing rumahan tapi Mu-gyul kelihatan tidak peduli. Mary tertidur sambil menunggu Mu-gyul dan bangun sambil dengan menemukan Mu-gyul sedang memandanginya tidur. Mu-gyul mengatakan kalau dia pulang sebentar untuk melihat Mary dan Mary bilang kalau dia sudah mengatakan yang sebenarnya pada Jung-seok dan bahwa dia tidak harus tinggal lagi di rumah Jung-in. Mereka juga berencana untuk berkencan saat malam natal.
Mu-gyul berhenti di toko perhiasan untuk membeli kalung kucing kecil untuk Mary. Dia tersenyum memikirkan mata besar Mary yang seperti kucing. Dia melakukan interview demi interview, mendapatkan ketenaran dalam waktu menit dan bahkan mendapatkan manajer Bang yang menawarkan kontrak padanya!
Jung-in pulang ke rumah malam itu dan mendapati rumah kosong. Dia mendesah saat mencari Mary tapi dia tidak ada. Jung-in menelpon, bertanya pada Mary apakah dia akan telat malam ini dan kapan dia akan pulang jadi dia bisa mengajaknya ke toko buku. Jung-in menutup matanya dan Mary mengatakan kalau dia sudah menemui ayahnya dan mengatakan yang sebenarnya jadi dia tidak akan ada lagi di rumah itu. Jung-in mengatakan kalau kontrak mereka belum berakhir. Mary mengatakan kalau kontrak itu tidak ada gunanya lagi jadi dia membatalkannya. Mary menutup telponnya.
Ini adalah malam natal dan Mary mempersiapkan kencannya dengan Mu-gyul. Mary membuat kue dan menarik tirai yang memisahkan tempat tidurnya dengan Mu-gyul, mengikatnya dengan hati. Hp Mary berdering jadi Mary bergegas menerimanya, mengira itu Mu-gyul jadi dia bertanya kapan dia akan pulang. Tapi itu Jung-in, menelpon untuk meminta Mary datang untuk yang terakhir kalinya… sebab dia punya sesuatu untuk dikatakan yang tidak pernah bisa dia katakan pada Mary. Jung-in sedang duduk di dapur yang penuh dengan kue dan buah.
Mary meminta maaf dan mengatakan kalau hari ini adalah ulang tahun Mu-gyul jadi dia tidak bisa datang. Jung-in meminta sebentar saja waktu Mary tapi Mary menolaknya. Mary menunggu dan menunggu Mu-gyul dan akhirnya menelpon Mu-gyul. Dia sebenarnya sudah dekat tapi mengatakan kalau dia terjebak macet dan mengatakan agar Mary tidur saja terlebih dahulu sebab dia akan lama. Wajah Mary terlihat sangat kecewa.
Sedangkan Jung-in mengirimi Mary sms yang mengatakan kalau dia akan menunggu sampai Mary datang untuk mendengarkan apa yang seharusnya dia bilang dari dulu. Mu-gyul mengambil cincin pertunangan dari sebuah toko dan menuju ke rumah. Jung-in duduk sendirian sampai Mary tiba disana. Jung-in mengatakan kalau harus ada kue kalau tidak rasanya tidak seperti natal. Mary mengatakan kalau dia tahu rasanya seperti apa, karena setelah kematian ibunya, ayahnya sibuk dikejar oleh penagih hutang jadi dia menghabiskan natal dengan lilin dan pai coklat.
Jung-in berkata, “Senang rasanya bisa melewatkan natal dengan orang lain. Rasanya hangat.” Mary, dengan air mata di matanya, meminta perceraian dari Jung-in. Mary mengatakan kalau dia tahu dia melukai hati Jung-in tapi ini adalah yang terbaik untuk semua orang yang terlibat.
Mu-gyul muncul di tikungan dan ternyata dia tidak ada di Hongdae tapi di Cheongdam, dalam perjalanan ke rumah Jung-in untuk mengambalikan cincin itu. Mary bangkit untuk pergi tapi Jung-in memeluknya, meminta Mary untuk tetap seperti ini untuk beberapa saat saja. Mary menangis ketika dia membiarkan Jung-in memeluknya seperti itu. Dan saat itulah Mu-gyul masuk.

No comments:

Post a Comment