Monday, August 1, 2011

Sinopsis Mary Stayed Out All Night Eps 13

Ayah berhamburan masuk ke studio Mu-gyul dank arena tidak ada tempat untuk bersembunyi, Mu-gyul menghadapi ayah sedangkan Mary bersembunyi di dalam koper. Ayah menuduh Mu-gyul sengaja menikahi Mary, menipunya dengan mengambil cincin itu, lalu menceraikannya dan meraih uang banyak. Ayah mencoba menyeret Mu-gyul ke kantor polisi karena cincin itu, tapi dia dialihkan oleh beberapa benda di tempat itu. Seperti selimut Mary, dan kosmetiknya di meja.


Merasakan masalah, Mu-gyul bergeser perlahan, memberikan dirinya waktu lebih lama untuk bersiap-siap. Ayah mendapati Mu-gyul berlari di jalanan dengan membawa koper. Mu-gyul memasukkan tas itu ke dalam taksi, meninggalkan ayah ketika mereka menuju ke rumah Jung-in. Ayah juga menuju kesana dan melewati Jung-in ke kamar Mary untuk memastikan ketidakberadaannya. Hanya saja, dia menemukan Mary di tempat tidur, batuk secara berlebihan dan menyedihkan.



Jung-in mengatakan kalau Mary sudah sakit semalaman dan ayah yang bingung harus menerima penjelasan ini. Ayah meminta Jung-in untuk menyelamatkan Mary dari genggaman Mu-gyul, dan mendapatkan jaminan dari Jung-in kalau dia akan menjaga Mary. Ayah memperingatkan Mary untuk menjaga langkahnya. Mu-gyul bersembunyi di kamar Mary sembari menunggu ayah menyelesaikan ancamannya. Dia membolak-balik buku dimana dia menemukan catatan Jung-in. Buku itu menjelaskan tentang sepasang kekasih yang melakukan perjalanan untuk menemukan apa yang paling disayangi. Jung-in menulis kalau buku ini membantunya belajar apa itu kebahagiaan sejati dan mengharapkan yang sama untuk Mary. Mu-gyul mengejek, menyebut gaya merayu Jung-in kuno.


Jung-in marah pada kegentingan urusan cincin itu, berharap Mary datang padanya dulu sebelum menjual cincin itu dan menawarkan untuk mengambilkannya kembali untuk Mary. Mu-gyul bertahan secara alami. Dengan ayah yang masih dalam titik penciuman mereka, ketiga orang ini harus ekstra hati2… dengan tinggal bersama. Mu-gyul mengatakan kalau dia akan satu ruangan dengan Mary, menjelaskan kalau dia dan Mary sudah biasa berbagi tempat tidur. Meski secara teknis benar, Mary merasa tersiksa dan menambahkan detail yang Mu-gyul tinggalkan, tentang mereka yang membagi tempat tidur dengan tirai.


Jung-in mempertahankan sikap cool-nya, hanya mengatakan kalau aturannya akan berlaku di rumahnya – tapi segera setelah dia berada di ruangannya, imaginasinya mulai mendapatkan yang terbaik dari dirinya. Dia meletakkan bantal di bawah untuk menggambarkan penghalang dan membayangkan Mu-gyul berpindah ke sisi lain tirai. Demikianlah Mu-gyul dipindahkan untuk tidur di sofa dimana dia bangun di tengah malam, kehausan. Dia menuju ke lemari es tapi entah bagaimana dia tidak menemukannya jadi dia mengendap ke kamar Mary dan mendekatinya lalu meminta minum. Mary membawa Mu-gyul ke lemari es dan membuatkannya jus yang muncrat ke baju Mu-gyul karena bertabrakan.


Jung-in bangun karena suara air yang aneh dan menjijit ke lorong. Sekali lagi imajinasi Jung-in bermain-main, ketika dia mendengar dua orang bicara seperti, “Aku akan melakukannya” dan “Apa kau sudah selesai?” dan “Tahan, aku sedang melakukan yang terbaik.” Tentu saja, Mary dan Mu-gyul sedang melakukan hal seksi. Jung-in masuk hanya untuk menemukan kalau kenyataannya jauh lebih lugu ketimbang imanjinasinya yang liar. Untuk menutupi rasa malunya, dia mengeluh karena dibangunkan dan menyuruh mereka berdua segera tidur.


Setelah setuju untuk menyanyikan lagu itu, Seo-jun merekam ‘Hello, Hello’ dan Mu-gyul yang menjadi produsernya. Lirik lagu ini ditulis Mary. Akan tetapi, Mu-gyul tidak puas dengan cara Mu-gyul membawakan liriknya jadi dia masuk ke studio untuk menunjukkan apa yang dia inginkan. Mu-gyul menjelaskan begitu jelasnya hingga Jung-in menyarankan kalau lebih baik Mu-gyul menyanyikan lagu itu. Seo-jun senang membiarkan Mu-gyul melakukan itu.

Jung-in merenungkan foto ibu Mary yang dia lihat di dompet ayahnya, tepat ketika ayahnya menelponnya untuk sebuah pertemuan untuk membahas masalah pernikahan. Jung-in memanfaatkan kesempatan ini untuk menanyakan foto itu dan berkata bahwa dia selalu bertanya-tanya kenapa ayahnya begitu ingin menikahkan dia dengan Mary. Presiden Jung menjelaskan bahwa ini hanya karena mereka berjanji untuk menikahkan anak2 ketika Mary dan Jung-in masih kecil tapi Jung-in tidak akan tertipu dengan hal itu. Dia bertanya apa ada yang lebih dari sekedar itu. Presiden Jung menolak untuk menjawab.

Jadi Jung-in bertanya pada Nyonya Yoon, asisten yang ditugaskan untuk membimbing Mary dalam rencana pernikahan, tentang hubungan antara ayahnya dengan ibu Mary. Nyonya Yoon enggan mengungkapkan cerita itu, yang merupakan indikasi cukup kalau ada kenyataan tidak enak yang disembunyikan. Yang bisa Nyonya Yoon beritahu adalah foto itu sudah dibawa Presiden di dompetnya selama 30 tahun. Perencana pernikaha mengajak Mary untuk melihat desain gaun pengantin. Mary dengan tidak nyaman mengikuti tapi mengingatkan Jung-in kalau dia tidak akan menikahi Jung-in secara sungguh2 pada akhir kontrak.


Jung-in menerima itu, mengatakan kalau ini hanya untuk menjaga kebohongan mereka untuk kebaikan yang lain. Mu-gyul menangkap akhir dari percakapan ini. Mu-gyul melangkah dengan sikap cemburu, yang kelihatannya telah menjadi spesialisasinya. Mary mengejar Mu-gyul dalam udara yang membeku tapi ketika dia terpeleset oleh sepatu hal tinggi dan gaunnya, dia kehilangan Mu-gyul satu atau dua blok. Mary berdiri disana sambil menangis ketika Jung-in datang dengan diam2 untuk memberikan jaketnya pada Mary, hanya beberapa kaki jauhnya dari tempat Mu-gyul bersembunyi di pojokan.


Saat Mary tiba di studio untuk memeriksa Mu-gyul, malah ibu Mu-gyul yang duduk disana, dengan gaya tangan seperti menilai. Sebagai pembelaan diri, Mary mengungkit soal cincin itu tapi ibu menjawab kalau Mary sebenarnya lebih buruk dari dirinya. Setidaknya, ibu tidak berselingkuh. Mary protes kalau dia tidak berselingkuh, bahwa Mu-gyul hanya satu2nya untuknya. Ibu mengatakan kalau Mu-gyul memiliki ‘hati yang dingin’ dan untuk itu dia perlu gadis dengan kehangatan. Karena Mary tidak cocok, ibu meminta Mary untuk berhenti bertemu dengan Mu-gyul.

Presiden Jung menemui ayah untuk membicara soal cincin palsu itu, menebak kalau ada sesuatu yang terjadi. Ayah bersikeras kalau dia belum melakukan apapun dan bahwa dia tidak ada masalah keuangan, meski dia menolak membagi cerita selengkapnya. Presiden Jung punya perhatian yang lebih besar karena penyidiknya sudah memiliki foto sepasang kekasih yang berbahagia. Dia juga tahu kalau Mary tinggal dengan Mu-gyul bahkan sebelum ayah mengetahuinya.

Ayah berjanji untuk memisahkan mereka, tidak peduli apapun yang terjadi dan setuju untuk langsung memperingatkan presiden Jung kalau Mary dan Mu-gyul kembali bersama. Jika ayah gagal memberitahunya, maka dia akan menghilang. Anak2 band berkumpul malam itu tapi suasananya dingin karena pertengkaran mereka masih segar di kepala mereka. Pesta langsung mati ketika Seo-jun meminta semuanya untuk bersuka ria. Tapi beberapa sesi minum mencairkan es dan segera anak2 band itu melupakan kekesalan sebelumnya.


Seo-jun mengaku kalau dia melakukan hal payah karena mencoba untuk bersikap tenang tentang semua hal dan sekarang dia membuang sikap itu jauh2. Dia memutuskan untuk menunjukkan semua emosinya mulai dari sekarang ketimbang mengorbankan perasaannya karena dia memang tidak pernah bisa bersikap tenang pada dasarnya. Mu-gyul adalah yang pertama bangkit, menggoda anak2 yang lain untuk berkomentar kalau dia pengkhianat karena pergi lebih awal. Setelahnya, karena Mary tinggal dengan Jun-in, Mu-gyul bisa berada di luar semalam yang dia mau – yang merupakan berita besar untuk Seo-jun.

Mu-gyul menemukan ibunya tidur di sofa, mood-nya terganggu karena (1) ibu bukan Mary seperti yang diduga Mu-gyul dan (2) dia telah memperingatkan ibu untuk tidak kembali setelah terakhir kali dia pergi. Ibu menasehati Mary untuk tidak menelpon Mary lagi dan bahwa ibu yang menyuruh Mary pergi, menekankan fakta kalau Mary sudah menikah. Ibu memperingatkan kalau Mu-gyul akan terluka dan menjelaskan tentang dirinya sebagai contoh kehidupan yang dihancurkan oleh cinta. Mu-gyul berkata kalau dia tidak akan menjadi seperti ibu, dihancurkan oleh cinta, dan untuk mengurusi urusan ibu sendiri.


Mu-gyul mendapati dirinya kembali ke gerbang Jung-in, memandangi rumah itu. Dia mulai mengetik sms yang berbunyi ‘Mary, tentang hari ini…’ tapi tidak mengirimkan usaha permintaan maafnya. Di dalam kamarnya, Mary merenungi telponnya yang tidak berdering, ingin mengirim sms yang sama pada Mu-gyul tapi tidak jadi. Mary menemukan Jung-in minum sendiri di dapur dan bergerak untuk menolongnya ketika dia berjalan dengan mabuk. Jung-in menyingkirkan tangan Mary dengan kasar lalu mengingat dirinya dan meminta maaf.

Jung-in sedang merenungkan penemuannya sepanjang hari ini – penemuan yang membuatnya curiga kalau ayahnya menyukai Mary karena ibunya – dan bertanya, “Apa kau tahu bagaimana rasanya terjebak di tempat yang tidak akan memungkinkanmu untuk masuk atau keluar?” Dia menjelaskan kalau dia tidak pernah mengabaikan harapan ayahnya, berpikir kalau itu adalah hal terbaik. Tapi dia tidak berpikir begitu sekarang. Dia bahkan mulai menjelaskan alasan kenapa orang tuanya bercerai tapi dia kembali ke masa kini dan mengakhiri percakapan dengan mengumumkan kalau dia akan mengembalikan investasi ayahnya setelah showcase yang akan datang.


Dalam keadaan mabuk, Jung-in salah langkah dan jatuh, membuat keduanya jatuh ke lantai. Jung-in jatuh di atas Mary dengan gerakan lambat dan ini adalah adegan yang dilihat oleh Mu-gyul. Menganggap kalau Jung-in sedang memaksakan perhatiannya pada Mary, Mu-gyul dengan marah ikut campur sedangkan Mary mencoba menangkannya. Jung-in begitu mabuk hingga dia tidak bertahan atau melawan dan malah jatuh ke lantai dengan kepala terantuk. Ini tidak cukup untuk melukainya tapi cukup untuk membuatnya tidur dan Mu-gyul harus mengangkatnya ke tempat tidur.

Mary mengajak Mu-gyul keluar, marah Mu-gyul menurun dan tawa riang mereka yang kelihatan. Mu-gyul berjanji bahwa pada showcase itu, dia akan membuktikan dirinya kalau dia adalah pria yang tepat untuk Mary. Dengan cara itu, dia berharap akan mampu meyakinkan ayah Mary untuk mempercayakan Mary padanya. Setelah itu, dia sibuk mempersiapkan showcase itu dan mengerjakan ulang lagunya dengan waktu cepat. Ibu Mu-gyul dan ayah Mary bertemu. Ibu mengatakan kalau dia sudah melakukan bagiannya untuk memisahkan Mu-gyul dan Mary meski itu menyakitkannya seperti sebuah peluru yang menembus jantung. Ibu menyebutnya sebagai hal terkejam yang pernah dia lakukan.


Jung-in dan perusahaannya sibuk mempersiapkan acara showcase mereka dan Lee Ahn melakukan bagiannya dengan memutuskan untuk melanjutkan produksi dan menghentikan manajer Bang dalam proses pengambilan keputusan. Dia sudah mengikuti peringatan Jung-in dan sadar kalau Bang jauh lebih jahat dari yang dia tahu dan memutuskan kontrak dengannya. Manajer Bang tidak senang kehilangan bintang Hallyu-nya tapi Lee Ahn tegas pada keputusannya dan muncul di tempat syuting dengan wajah lebih baik tanpa pengaruh manajer Bang.

Dalam satu adegan dimana karakter Lee Ahn harus menunjukkan bagaimana cara bermain gitar pada karakter Seo-jun, sutradaranya meng-kat dan menggunakan Ahn hanya sebagai close up dan mendandani Mu-gyul untuk menggantikan Lee Ahn untuk menunjukkan bagaimana bermain gitar dengan Seo-jun. Mary melihat ini dengan tidak nyaman, meski dia tetap bersikap professional.


Manajer Bang yang marah menggangu acara syuting itu, dia langsung mencari Lee Ahn. Dia tidak bisa menerima cara mereka berpisah dan bersikeras agar Lee Ahn ikut dengannya, menarik lengan Ahn dan mengatakan kalau dia tidak punya tempat di produksi itu. Terganggu, Ahn melepaskan genggaman tangan manajer Bang dan dalam usahanya itu, Lee Ahn terpental ke tembok, yang merapuh. Semua orang melihat tembok yang retak itu dan mengarah ke Mary. Mu-gyul segara beraksi dengan membiarkan dirinya terkena sakitnya.

Mu-gyul baik2 saja tapi luka itu membuat tangan kirinya harus diperban dan meski begitu, dia mengatakan pada Jung-in kalau dia mampu untuk tampil dalam showcase besok.. mary sedih karena menjadi penyebab luka Mu-gyul tapi Mu-gyul mengatakan kalau dia baik2 saja. Dengan lembut, Mu-gyul menerima bantuan Mary untuk pulang ke rumah dimana Mary meletakkan Mu-gyul ke tempat tidur dan berbaring di sampingnya. Mu-gyul mengatakan pada Mary ketika matanya terbuka, “Aku ingin kau terus berada disini. Kau tidak akan kemana-mana, kan?” Mary berjanji untuk tinggal.


Mu-gyul mengungkapkan rencananya buat besok dengan bilang kalau dia akan mengatakan pengakuannya di atas panggung. Mary bertanya apa maksud Mu-gyul tapi Mu-gyul hanya tersenyum dan mengatakan agar Mary menantikannya saja. Dan pada saat inilah, ayah Mary tiba2 saja menerobos masuk. Kali ini Mary dan Mu-gyul berlutut dihadapan ayah karena sekarang Mu-gyul sudah yakin pada perasaannya terhadap Mary dan bersungguh2 pada hubungan mereka, Mu-gyul memilih jalur hormat. Sekarang dia mengganggukkan kepalanya dan memanggil ayah Mary ‘ayah’ dan berjanji untuk membuat Mary bahagia.


Ayah menjelaskan kalau Mu-gyul tidak punya apa2 untuk ditawarkan meski pun begitu, Mary menghadapkan ayah pada aset yang Mu-gyul miliki seperti bakat musiknya dan ketampanannya. Mu-gyul dengan mantap bersumpah untuk menjadi musisi sukses – cukup untuk membuat Mary aman dan punya pakaian bagus selamanya. Tapi ayah menolak untuk menerimanya, tidak bahkan jika dunia terbalik. Ayah tidak bisa menerima Mu-gyul sebagai menantu karena dia sudah punya. Ayah lalu menyeret Mary pulang dan menguncinya di dalam kamar. Mary menangis kalau dia harus bersama Mu-gyul soalnya Mu-gyul terluka karena dirinya. Ayah tidak peduli dan malah menelpon Presiden Jung yang berkata, “Aku tahu. Jadi pria ini menolak untuk mendengarkan, begitu bukan?”


Mary masih mendapati dirinya terkunci di kamar pada keesokan harinya lalu berpura-pura sakit perut agar ayah mau membukakan pintu. Ketika ayah mau membukakan pintu, Mary menerobos ayah dan kabur, berlari ke tempat showcase sebelum dia ketinggalan. Sedangkan, Mu-gyul menahan sakit di tangan kanannya ketika dia bersiap-siap dan pergi ke showcase itu. Ketika dia berjalan di sekitar lingkungan rumahnya, dia tidak memperhatikan kalau ada mobil hitam terparkir di luar, yang mulai mengikuti Mu-gyul secara perlahan-lahan.


Mu-gyul berjalan sangat lambat, yang membuat khawatir semua kru. Dia menjamin Jung-in lewat telpon bahwa dia hampir sampai. Setelah itu, Mu-gyul tiba2 saja dihentikan oleh mobil hitam itu dan dihadang oleh tiga penjahat. Bingung dan sudah terluka karena bencana hari sebelumnya, Mu-gyul melawan ketika mereka memaksanya masuk ke dalam mobil. Dia kalah kuat dan terpaksa masuk ketika Mary melihat kejadian itu dari kejauhan lalu berlari ke tempat mobil itu sambil meneriakkan nama Mu-gyul.


Mary menggedor pintu mobil itu dan menempatkan dirinya di depan mobil, yang membuat mobil itu tidak bisa lewat sambil berteriak meminta bantuan. Para penculik itu hanya membalik mobilnya untuk memperlancar jalan mereka lalu tancap gas, membuat Mary mencari mereka dengan shock.

No comments:

Post a Comment