Saturday, August 18, 2012

Deoksugung, Istana yang Dikelilingi Gedung Pencakar Langit Seoul


 

Lelah melihat kesibukan kota Seoul? Mampirlah ke Istana Deoksugung untuk mencari ketenangan. Deoksugung adalah satu-satunya istana yang berada di tengah-tengah bangunan gaya barat di pusat kota Seoul, Korea Selatan. Bangunanya yang sangat tradisional seperti oase di sudut kota yang serba hiruk pikuk. Deoksugung dalam bahasa Inggris berarti “Palace of Virtuous Longevity” ini dibangun pada abad ke-15 oleh Pangeran Wolsan, kakak Raja Seongjong. Setelah invasi Imjin pada tahun 1592, istana ini digunakan sebagai rumah resmi Raja Seonjo hingga rekosntruksi bangunan Changdeokgung selesai. Sebelumnya, pada masa pemerintahan Gwanghaegun pada tahun 1611, istana ini bernama Gyeongungung sampai kemudian diubah menjadi Deoksugung.

Ada beberapa bangunan yang akan Anda temui selama mengunjungi Deoksugung. Setelah melewati jembatan dan Gerbang Junghwawun, Anda akan sampai pada ruang utama istana yang bernamaJungwhajeon. Di tempat ini Kaisar Gojong mengerjakan semua urusan negera termasuk menerima pejabat asing. Di tempat ini juga, Anda akan melihat sebuah layar yang menggambarkan matahari, bulan dan lima pegunungan.

Awalnya bangunan ini terdiri dari 2 lantai namun saat dibangun kembali pada tahun 1906 berubah hanya dengan 1 lantai saja. Selanjutnya ada Seogeodang yang merupakan kediaman Raja Seongjo selama 16 tahun setelah invasi pada tahun 1592. Bangunan ini sangat sederhana tanpa hiasan, berbeda dengan istana-istana pada umumnya. Kita juga bisa melihat Deokhongjeon. Di ruangan inilah Kaisar Gojong menerima tamu kehormatan. 

Pada tahun 1904, Deokhongjeon terbakar dan diperbaiki kembali pada tahun 1911. Beberapa ratus meter dari Deokhongjeon ada Hamnyeongjeon. Disinilah Kaisar Gojong menghabiskan hidupanya dan meninggal pada 21 Januari 1919. Seperti juga bangunan lainnya, Hamnyeongjeon pernah terbakar pada tahu 1904 dan cepat dibangun kembali pada tahun itu juga. Semua furniture yang dipasang merupakan gambaran kondisi yang ada pada saat sebelum kebakaran tersebut terjadi.

 


Setelah Hamnyeongjeon, kita akan melihat Jeonggwanheon yakni tempat peristirahatan kaisar Gojong dan memiliki sistem kelistrikan moden. Kadang-kadang bangunan ini juga digunakan oleh raja untuk memberikan ceramah. 

Bangunan selanjutnya adalah Jeukjodang yang digunakan untuk upacara penobatan Raja Gwanghaegun, Raja Injo dan Kaisar Sunjong. Jeukjodang sempat hancur dan dibangun kembali pada tahun 1904. Di bangunan ini terdapat koridor yang sekaligus menghubungkannya dengan ruang Junmyeongdang yang ada di sebelah barat. Kaisar Gojong menggunakan bangunan ini untuk menerima perwira tinggi dan utusan asing. Uniknya, di istana ini juga menyimpan gedung dengan gaya arsitektur Yunani Klasik. Dibangun mulai tahun 1900 hingga 1909, Seokjojeon adalah bangunan batu yang setelah Perang Dunia ke II digunakan untuk pertemuan US-USSR Joint Commission dan pernah digunakan untuk Museum Kerajaan pada tahun 1992 hingga 2004. 

Nah, sejak tahun 2002 hingga kini, Seokjojeon dengan beberapa gedung tambahan digunakan sebagai National Museum of Art. Bangunan terakhir yang bisa kita lihat adalah Gwangmyeongmun yang awalnya merupakan gerbang depan sebelum akhirnya dipindah oleh Jepang pada 1938.


Jika Anda ingin mengunjungi tempat ini, pastikan tidak pada hari Senin karena pada hari itu istana tutup. Istana dibuka sejak pukul 09.00 – 20.00. Khusus untuk ruang Junghwaejon dibuka untuk publik setiap Sabtu dan Minggu dari pukul 09.00 hingga 16.00. Anda perlu merogoh kocek sebanyak 1000 Won (dewasa) atau 500 Won (anak-anak) untuk tiket masuk. 

Anda juga bisa mengikuti paket wisata terpadu dengan mengunjugi Istana Deoksugung, plus destinasi lainnya yakni kuil JongmyoChangdeokgungChanggyeonggung, dan Gyeongbokgung dengan tiket 10.000 Won.

Deoksugung sangat mudah diakses, Anda bisa naik subway jalur 1, turun di City Hall Station melalui pintu nomor 2.

 


Source :panduanwisata.com
Repost&Recomposed byIniSajaMo

No comments:

Post a Comment