Sunday, July 15, 2012

Tempat-tempat Menarik di Korea Session 1


\

a. BUKHANSAN

Bukhansan, atau Gunung Bukhan, adalah sebuah gunung yang terletak di sebelah utara kota Seoul, Korea Selatan. Beberapa bagian penting kota Seoul dibatasi oleh Bukhansan, yang merupakan sebuah tempat yang mudah dilihat dari sebagian wilayah di kota ini.
Gunung ini tingginya 836.5 meter di atas permukaan laut. Nama Bukhansan berarti "Gunung Han Utara," merujuk pada letaknya yang berada di sebelah utara sungai Han. Gunung ini juga merupakan tanda batas utara wilayah Seoul di zaman Joseon.
Bukhansan, serta Taman Nasional Bukhansan yang merupakan bagiannya, merupakan daya tarik terkenal wisatawan di daerah Seoul. Gunung ini terkenal sebagai salah satu tujuan yang disukai untuk melihat burung atau untuk melakukan hiking di wilayah metropolitan Seoul.

b. BYEONGSAN SEOWON

Byeongsan Seowon adalah seowon yang terletak di Kampung Byeongsan, Kecamatan Pungcheon, Kabupaten Andong di Propinsi Gyeongsang Utara, Korea Selatan. Arsitektur bangunannya merupakan situs bersejarah yang dilindungi nomor 206.
Byeongsan Seowon yang menghadap tenggara ke arah Sungai Nakdong dapat dicapai melalui jalan berliku ke arah Kampung Hahoe. Pada gerbang depan bangunan, terdapat bangunanPendopo Mandae (Mandaeru). Ruangan kelas dinamakan Ipgyodang dan di sebelah timurnya terdapat Dongjikje, asrama murid yang sejajar dengan bangunan perpustakaan. Di belakang Ipgyodang di sebelah timur pada tanah yang agak tinggi terdapat sebuah gerbang yang di dalamnya terdapat Chondeoksa, kuil tempat altar. Di sebelah barat kuil terdapat bangunan gudang balok kayu, ruangan untuk persiapan jesa, dan bangunan pegawai di sebelah timur. Pendopo Mandae memiliki 7 buah kisi-kisi di bagian depan dan 2 di belakang yang dapat digunakan untuk mengawasi seluruh wilayah sekitar. Di dekat tembok bagian barat pendopo terdapat sebuah bale kambang yang melambangkan Gunung Bangjangseon, salah satu dari 3 gunung keramat dalam kepercayaan Taoisme. Sepasang batu yang berbentuk tiang didirikan di depan Cheondeoksa.Pada masa lalu, api unggun dinyalakan di batu-batu ini untuk menerangi jesa pada malam hari.

c. CHANGDEOKGUNG


Changdeokgung (Istana Changdeok) adalah sebuah komplek istana Dinasti Joseon di Seoul, Korea Selatan. Istana Changdeok adalah salah satu dari Lima Istana Besar yang dibangun sebagai tempat tinggal keluarga kerajaan. Istana Changdeok terletak di sebelah timur Gyeongbokgung sehingga sering disebut dengan Donggung atau Istana Timur. Makna dari Changdeokgung (昌德宮) adalah Istana Kemakmuran.
Menyusul pembangunan Istana Gyeongbok tahun 1395 oleh Raja Taejo, pendiri Dinasti Joseon, Istana Changdeok didirikan pada tahun 1405 sebagai balai angin (istana kedua). Istana Gyeongbok adalah istana utama dan dikelilingi oleh kuil-kuil leluhur dan kantor-kantor pemerintahan. Namun istana yang disukai dan ditinggali lebih lama bukan Gyeongbok, melainkan Changdeok. Saat pemerintahan Joseon berakhir pada tahun 1910, Istana Changdeok dijadikan aset pemerintah dan dibuka untuk umum. Bahkan sampai kini, dipuji akan kealamiannya dikarenakan mewarisi elemen-elemen dari masa Tiga Kerajaan yang tidak dimasukkan dalam pembangunan arsitektur Gyeongbokgung. Salah satu elemen tersebut adalah menyatunya Istana Changdeok dengan bentang alam sekitar sehingga terlihat berpadu harmonis.

Yeonghwadang

 Daejojeon

Huijeongdang

 Injeongjeon

Paviliun Juhamnu

 Nakseonjae
  
Nakseonjae

Nakseonjae
  
Ongnyucheon
  
Seonjeongjeon

Yeongyeongdang

Taman Huwon


d. CHANGGYEONGGUNG


Changgyeonggung atau Istana Changgyeong adalah istana yang berlokasi di Seoul, Korea Selatan. Aslinya adalah bangunan istana musim panas dari kaisar Dinasti Goryeo yang dibangun pada tahun 1104, kemudian diwariskan ke Dinasti Joseon dan merupakan salah satu dari Lima Istana Besar Dinasti Joseon.

Gerbang Utama

Sisi kanan istana dengan pemandangan kota Seoul di belakang

Koridor Sungmundang

                                   




Gerbang

e. CHANGNYEONG


Changnyeong (창녕군) adalah sebuah kabupaten yang terletak di propinsi Gyeongsang Selatan, Korea Selatan. Kabupaten ini memiliki wilayah perlindungan alam liar yang masih alami dan situs-situs kuno bersejarah. Nakdong-gang, sungai terpanjang di Korea Selatan, mengaliri melewati wilayah ini sebelum bermuara ke Selat Korea.

Rawa Upo (우포늪) adalah sebuah rawa yang terletak di wilayah Kabupaten Changnyeong. Rawa ini merupakan bagian dari dataran basah dan rawa alami terluas di Korea yang berfungsi sebagai tempat pelestarian ekologi. Rawa Upo bersama daerah rawa lainnya di kawasan ini, sepertiMokpoSajipo, dan Jjokjibeol dinamakan dengan sistem Rawa Upo . Luas keseluruhan Rawa Upo mencapai 2 juta m²


Peninggalan Sejarah :
1. Changnyeong Seokbinggo atau Rumah Es Changnyeong adalah jenis gudang di bawah tanah yang digunakan untuk menyimpan batu es


2. Cheok-gyeongbi (monumen batu) adalah prasasti yang didirikan oleh Raja Jinheung dari Silla
3. Changnyeong cheok-hwabi adalah salah satu monumen yang didirikan oleh Heungseon Daewongun (ayah Kaisar Gojong) pada tahun 1871 di seluruh negeri sebagai lambang penentangan terhadap imperialisme barat.
4. Changnyeong-gaeksa adalah bangunan penginapan tua yang didirikan sekitar 300 tahun yang lalu. Bangunan yang dibuat tanpa menggunakan paku ini telah beberapa kali dipindahkan dan diperbaiki, namun masih menampilkan arsitektur yang asli
5. Pagoda tiga tingkat di desa Suljeong. Pagoda ini konon dianggap sama cantiknya dengan Pagoda Seokga di Kuil Bulguk di Gyeongju dan dibangun pada saat yang bersamaan, namun bagian puncaknya tidak lagi tersisa. Julukannya adalah Pagoda Timur.
6. Kompleks Gundukan Makam Gyodong


7Museum Changnyeong adalah museum yang menampilkan 1.012 buah artefak peninggalan Kerajaan Bihwa Gaya
8.Gwallyongsa atau Kuil Gwallyong adalah kuil yang terletak di kaki Gunung Hwawang

 Hwawangsan atau Gunung Hwawang adalah gunung yang memiliki ketinggian 2.600 meter dan populer sebagai objek wisata sepanjang tahun dikarenakan keindahannya. Pada musim semi Hwawangsan dipenuhi oleh bunga azalea yang berwarna ungu. Sementara pada musim panas, dari celah-celah bebatuannya mengalir mata air. Pada musim gugur, dedaunan di gunung ini menjadi berwarna dan padang rumputnya menjadi kuning keemasan serta dipenuhi bunga eulalia. Di gunung ini setiap tahun diselenggarakan festival kembang api.


DESA YEONGSAN Di kaki gunung Hwawang terdapat desa Yeongsan yang dikenal sebagai desa pertama di Korea yang memulai Pergerakan Satu Maret menentang penjajahan Jepang pada tahun 1919.

MATA AIR PANAS BUGOK adalah sumber air panas yang dikenal sebagai tempat berendam. Mata air Bugok dikenal berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit kulit karena kaya akan kandungan mineral dan sulfur.


f. CHEONG WA DAE


Cheong Wa Dae (terjemahan: Rumah dengan genting biru) atau sederhananya Rumah Biru, adalah kantor kepresidenan Republik Korea Selatan. Namanya berasal dari genting atap bangunannya yang berwarna biru. Cheong Wa Dae termasuk dari bagian kompleks bangunan yang dibangun dengan bentuk rumah tradisional Korea namun dengan struktur modern.
Saat ini Cheong Wa Dae terbagi atas bangunan kantor utama, yakni tempat kediaman presiden, ruang tamu (Yeongbin-gwan 영빈관, 迎賓館), ruangan konferensi (Chunchugwan 춘추관, 春秋館), dan bangunan sekretariat. Luas dari keseluruhan kompleks adalah 76.685 pyeong (sekitar 250.000 m2).

Gambar Cheong Wa Dae Street

Gambar Blue House



g. GAEAMSA

Gaeamsa (개암사) atau Kuil Gaeam adalah sebuah kuil Buddha yang terletak di Kabupaten Buan, propinsi Jeolla Utara, Korea Selatan. Kuil ini didirikan oleh biksu Myoryeon pada tahun ke-35 masa pemerintahan Raja Mu dari kerajaan Baekje (tahun 634). Selanjutnya, pada masa Silla Bersatu, Gaeamsa direnovasi oleh pendeta besar Wonhyo dan Euisang, lalu di masa Goryeo oleh pendeta Wongam dan Seontan di zaman awal Dinasti Joseon. Pada peristiwa Perang Imjin, Gaeamsa musnah terbakar dan dikonstruksikan kembali menjadi bentuknya yang sekarang pada tahun ke-9 masa pemerintahan Raja Hyojong (tahun 1658). Selanjutnya, Kuil Gaeam mengalami beberapa kali renovasi. Aula Utama atau Daeungjeon merupakan bangunan yang dijadikan sebagai Harta Nasional Korea Selatan nomor 292. Menurut penelitian, Kuil Gaeam berdiri di situs reruntuhan istana salah satu kerajaan Samhan yakni negeri Byeonhan. Pada tahun 282 SM, Raja Mun dari kerajaan Byeonhan membangun istana di situs tersebut untuk memulai invasi terhadap kerajaan Samhan lain, Jinhan dan Mahan. Di dekat Kuil Gaeam terdapat situs batu besar setinggi 40 meter dan 30 meter yang dinamakan Batu Ulgeum dan Batu Ugeum. Di dekat Batu Ulgeum terdapat sebuah situs tembok batu yang dinamakan Ugeum Sanseong yang diperkirakan didirikan pada masa kerajaan Byeonhan. Namun, para sejarawan lain meyakini bahwa situs tersebut adalah Juryuseong, benteng pertahanan terakhir kerajaan Baekje.

source : wikipedia 

No comments:

Post a Comment