Pagi setelah pengakuan Jung-in kalau dia akan menjaga Mary, yang artinya dia akan mengejarnya, Mary bangun di rumah ayah Jung-in dan merasa bingung. Selagi Mary berada di dalam kamar, Jung-in mondar-mandir di luar dan menyelipkan catatan di bawah pintu kamar Mary.
Lalu Jung-in memikirkannya ulang – bagaimana kalau Mary tidak melihatnya? Tebakan kedua menjadi pilihannya, Jung-in meletakkan ulang catatan itu, menyelipkannya di pegangan pintu. Kertas itu jatuh. Lalu, Jung-in membayangkan dirinya berjalan keluar kamar untuk memastikan dimana pandangan Mary akan jatuh, lalu membungkuk untuk meletakkan kertas itu beberapa langkah dari pintu. Sikap Jung-in memang lucu tapi menjadi lebih lucu lagi ketika Mary memergokinya!
Di mobil dalam perjalanan pulang, Jung-in bertanya apa musik favorit Mary dan dengan malas Mary menjawab kalau dia suka berbagai jenis musik kecuali musik ribut seperti rock. Beberapa saat lewat sebelum Mary menyadari kalau itu kedengaran aneh dan berkata, “Maksudku, kecuali untuk musik Mu-gyul!” lalu mulai menyanyikan salah satu lagu Mu-gyul, “Go, go, please my bus…” Untuk menutupi keceplosannya, Mary mengatakan bagaimana dia merindukan Mu-gyul – dan membuat Jung-in menawarkan untuk mengantar Mary ke tempat Mu-gyul jadi Mary bisa menyapanya sebelum bekerja. Dia juga setuju menghadiahkan Mary liburan empat hari sebagai pengganti karena Mary sudah mau melakukan perjalanan ini dengannya.
Mu-gyul mengerjakan lirik lagu dan malah akhirnya menggambar kucing sambil memikirkan ucapan ‘Aku mencintaimu’ dari Mary. Seo-jun bangun di sofa Mu-gyul sebab dia mabuk pada malam sebelumnya. Sambil melihat berkeliling, Seo-jun melihat setumpuk benang dan bertanya apakah Mu-gyul belajar merajut atau dia punya pacar baru. Mu-gyul bergumam tidak dengan samar2 sedangkan dirinya yang lainnya sepertinya memikirkan Mary.
Jung-in menepi di luar rumah Mu-gyul dan mengambil TV yang Mary bawa bersamanya – tepat saat Mu-gyul muncul dengan Seo-jun, yang pergi dengan taksi. Mary dengan terburu-buru mengalihkan Jung-in dengan tetap membuatnya berbalik dan memberbaiki dasinya, dan segera setelah taksi itu pergi, Mary berteriak, “Jagi-yaaaaaaa!” lalu menghampiri Mu-gyul. Jung-in melihat-lihat studio Mu-gyul dengan tatapan tertarik sedangkan Mu-gyul melihatnya dengan jengkel. Tatapan itu berubah menjadi tatapan kemarahan saat Jung-in berkomentar kalau dia akan melakukan yang terbaik demi Mary, karena Jung-in sama sekali tidak tertarik pada pernikahan sebelumnya. Jung-in memperingatkan kalau dia akan memberikan waktu bagi Mu-gyul untuk uangnya, yang membuat Mu-gyul sedikit jengkel.
Di kantor, Jung-in mengundang Mary untuk makan siang dengannya setiap hari, dan membawanya ke posh, resto yang kosong. Mary bertanya-tanya apakah Jung-in sudah melakukan gaya pahlawan Kdrama dengan menyewa seluruh restoran, hanya saja dia salah. Malah, Jung-in mengundang penulis dramanya untuk mendisukusikan perubahan agar dramanya bisa ditayangkan. Drama itu gagal mendapatkan jam tayang di stasiun TV, karena telah dicap terlalu ‘mania’ jadi Mary muncul dengan ide untuk memasukkan ide kekeluargaan untuk layak bagi penonton yang lebih luas. Memperkenalkan Mary sebagai asistennya, Jung-in memberikan Mary jalan untuk membagi idenya dengan penulis. Sang penulis merasa harapan Mary terpaku pada drama ‘keren’ dan Mary memikirkan saran itu.
Mary tersentuh pada Jung-in yang menunjukkan keyakinannya, dan sekarang dia memberikan pekerjaan yang sebenarnya pada Mary dan meminta idenya. Mendengarkan perkataan penuh perasaan Mary, Mu-gyul memetik gitarnya dan menyanyikan lagu tentang ‘pria kaya bermuka dua’ – ini deskripsis awal Mary tentang Jung-in - hanya untuk mendapatkan Mary yang malah membela Jung-in. Mary hanya memanggil Jung-in seperti itu karena mereka mempunyai kesan pertama yang buruk. Itu membuat Mu-gyul bergumam kalau Mary harusnya menikahi pria itu, yang membuat Mary berteriak, “Apa kau cemburu?” Mu-gyul berkata kalau itu hanya perhatian antar saudara bahwa Mu-gyul memperingatkan Mary tentang pria itu, yang dia bisa katakan pria yang mencurigakan.
Ibu Mu-gyul mampir untuk meminta uang, dan Mu-gyul tidak punya. Pacar ibu telah meminjamkan 5 juta won dan sekarang setelah putus, dia meminta lagi uangnya. Ibu dengan tidak tahu malunya malah meminta Mu-gyul untuk ngutang pada teman2nya tapi Mu-gyul dengan datar menolaknya. Ibu mengeluarkan air mata palsu, Mu-gyul luluh, setuju untuk meminjam uang. Tidak diragukan lagi kalau itu akan menjadi hal sulit sebab dia sendiri sedang sangat perlu uang. Selagi berurusan dengan ibunya, pemilik gedung mengatakan pada Mary kalau Mu-gyul tidak mendapatkan uang 2 juta won-nya maka dia keluar dari rumah itu. Berikutnya, Mary dikunjungi oleh sekretaris yang diutus oleh ayah Jung-in untuk menyediakan pakaian bagus untuk Mary agar cocok menjadi istri atau menantu orang kaya. Mary tidak merasa ada yang salah dengan cara berpakaiannya.
Dalam perencanaan untuk pemilihan musik dramanya, Jung-in mengetahui kalau Seo-jun tidak hanya sekedar mengenal Mu-gyul, tapi mereka dulu pacaran. Seo-jun mengatakan kalau mereka berteman sekarang dan setelah mendengar kalau Jung-in telah dua kali gagal meyakinkan Mu-gyul untuk menjadi produser musik, Seo-jun menawarkan diri untuk meyakinkan Mu-gyul. Pakaian baru Mary yang membuatnya elegan membuat Jung-in dan Seo-jun kaget dan kagum. Jung-in membawa Mary makan siang dan kebetulan teman2 Mary juga pergi ke resto yang sama. So-ra dan Ji-hye mengenali Mary saat dia digandeng oleh Jung-in dan mereka berempat pun maka bersama.
Teman2 Mary kagum pada tampang Jung-in dan tentu saja kekayaannya dan So-ra salah ngomong dengan mengatakan pengalaman Mary yang kurang dalam berkencan. Mary terburu-buru menutupi kalau dia serius setelah bertemu Mu-gyul. Dia adalah cinta pertama Mary dan blah blah blah. Selagi Jung-in menghilang, para gadis itu berdebat tentang pria mana yang lebih bagus dimana Jung-in melambangkan uang dan kekayaan dan Mu-gyul yang melambangkan keromantisan hati seorang artis.
Dengan sisa hari yang masih 86, ayah Jung-in memberikan hadiah pakaian bagus juga untuk ayah Mary. Ayah dengan gugup menjamin kalau bajingan kecil Mu-gyul sudah ditangani tapi dia berusaha meminta waktu dengan mengatakan pada Jung-seok kalau mempercepat pernikahan Mary hanya akan membuatnya berontak. Mu-gyul pulang ke rumah dan menemukan Seo-jun sedang menunggunya, ingin mendiskusikan pekerjaan drama itu, dan mengatakan kalau ini adalah kesempatan bagus yang akan menghasilkan uang banyak. Mu-gyul menolaknya dan mengatakan kalau dia tidak punya keinginan untuk kerja sama dengan ‘bajingan itu.’ Dia sama sekali tidak tersentuh oleh jawaban Seo-jun kalau Jung-in adalah pria rendah hati yang baik.
Mu-gyul melirik jam dan menyuruh Seo-jun pergi, sebab Mary bisa muncul kapan saja. Malah, Mu-gyul mendapati pemilik tempat itu dan meski dia bisa menyuruh Seo-jun pergi sebelum wanita itu mengucapkan tujuannya, Seo-jun mengerti dan bertanya apa Mu-gyul perlu uang. Secara alami, Mu-gyul tidak akan mau mengaku. Mary tiba di lingkungan itu tepat saat Seo-jun pergi dan dia menyembunyikan dirinya agar tidak terlihat. Mary masuk ke studio tepat saat ibu kos mengatakan pada Mu-gyul kalau hutang Mu-gyul telah dibayar oleh ‘pacarnya.’ Mu-gyul berteriak pada Mary karena ikut campur, tapi Mary punya alasan yang menarik: dia adalah teman sekamar Mu-gyul, jadi wajar kalau dia membayar uang sewa apartemen ini. Mary berkata, “Apa hanya kau yang punya harga diri? Aku juga punya!”
Hal ini membuat Mu-gyul terdiam meski dia berjanji akan membuat surat pernyataan hutang kalau dia akan membayar Mary 2 juta won. Mary tidak ingin Mu-gyul membayarnya segera, sebab selama dia punya kendali dengan uang sewa itu, Mu-gyul tidak bisa mengusirnya. Mary senang dan Mu-gyul muram. Mary berlari-lari dengan riang, bersikeras kalau dia tidak akan menjadi masalah dan dia akan melakukan bagiannya bersih2. Berlawanan dengan bagaimana dia diperlakukan di rumah Jung-in, dimana peleyan tidak membiarkan Mary melakukan pekerjaan apapun. Lucu bagaimana Mary merasa tidak nyaman dengan kemewahan sedangkan dengan Mu-gyul dia merasa santai.
Ayah melakukan cara lain untuk menyingkirkan Mu-gyul, dengan memberikan Mu-gyul sebuah tiket ke Jepang. Ayah meminta Mu-gyul agar dia tidak memberitahu Mary: “Bisakah kau pergi tanpa memberitahu? Seperti yang dilakukan di drama2!” Tapi jawabannya tentu saja tidak. Jadi ayah menenggelamkan kekhawatirannya dengan minum lalu bertanya pada Mu-gyul apakah dia mencintai Mary dan mengartikan tidak menjawabnya Mu-gyul sebagai jawaban tidak!
Mu-gyul mengundang ayah untuk bicara menggunakan banman ketimbang jondaemal. Tapi ayah menolak dengan menggunakan kalimat yang sama yang diucapkan Mary sebelumnya: “Aku tidak bisa merendahkan kalimatku dengan orang yang membuatku tidak nyaman!” dan Mu-gyul tertawa karena kalimat ini. Ayah menangis: “Aku perlu diet!” Sedangkan di sisi lain, ayah Jung-in menelpon Mary untuk memberikannya pakaian yang lebih keren. Hadiah itu membuat Mary tidak nyaman dan dia malah meminta cerita tentang ibunya. Ayah Jung-in menjawab kalau ibu Mary sama seperti ayahnya – hangat dan lembut. Jung-in tiba untuk mengantar Mary pulang dan melihat ayahnya tampak gembira dan senang ketika bergurau dengan Mary.
Mu-gyul mendapai dirinya membawa ayah keluar dari bar, menaha berat ayah dengan sulit dan berjalan ke rumah tepat Jung-in tiba dengan Mary. Karena tersandung, ayah berakhir di atas Mu-gyul, yang dalam suasana hati tidak bagus pada titik ini. Mu-gyul melihat Jung-in dengan tatapan aneh waktu ayah menyapa Jung-in sebagai ‘menantu’. Memang sih menjalani peran ini bukan keinginan Mu-gyul tapi tetap saja dia juga suami Mary. Lebih jauh, Jung-in berlutut untuk membantu ayah seperti menantu yang berbakti dan menawarkan untuk menggendong ayah… tapi dia jatuh karena ayah terlalu berat.
Mu-gyul sebenarnya tidak senang dengan kemenangan yang tidak adil ini tapi dia tetap tertawa dengan riangnya. Menertawakan Jung-in. Kedua suami Mary akan memegang tangan ayah untuk mengangkatnya, yang menyanyi tentang dua menantunya. Tapi pergerakan itu membuat ayah memberangus, dan Mu-gyul mendapatkan kehormatan untuk dilempar. Mary meminta maaf karena telah membuat Mu-gyul terkena masalah, tapi Mu-gyul lelah dan kesal. Berjalan pulang ke rumah, Mu-gyul menolak tawaran Jung-in untuk mengantarnya pulang dan bahkan melawan nasehat Jung-in untuk jaga kesehatan sebab tubuhnya adalah alat musiknya.
Pada paginya, ayah yang masih pusing tidak ingat apa yang terjadi tadi malam dan bertanya dengan khawatri apakah dia melawan Jung-in. Mary meledak kalau seharusnya ayah khawatir dengan perlakuannya terhadap Mu-gyul, tapi ayah tidak terlalu peduli pada yang satu itu. Mary menemukan amplop di saku baju ayah dan ketika dia melihat tiket pesawat atas nama Mu-gyul, Mary tahu apa yang ayah sudah lakukan.
Dengan menyesal, Mary meminta maaf lagi pada Mu-gyul, tahu kalau dia punya hak untuk kesal. Mu-gyul berkata kalau mereka harus menyelesaikan semuanya sekarang dan bahwa dia akan mengembalikan uang Mary. Mu-gyul sudah lelah dengan keributan ini dan kedengarannya Mu-gyul sudah siap untuk berhenti. Mary protes dan menyebut mereka ‘terikat bersama oleh kesetiaan.’ Karena ingin menurut, Mary memberikan Mu-gyul waktu ketika Mu-gyul keluar untuk menghirup udara segar dan memutuskan untuk membersihkan rumah dan memasak saat Mu-gyul pergi.
Mu-gyul pergi minum dengan teman2nya sedangkan Mary menunggunya di rumah ditemani ibu Mu-gyul, yang meminta Mary untuk membuatkannya kimchi. Mendengar bagaimana pasangan muda ini bertemu, ibu mendesah pada romantisme pertemuan pertama mereka – ternyata ibu juga penggemar drama dan percaya pada ‘cinta seperti kecelakaan mobil.’ Seo-jun menemukan Mu-gyul di bar dan mengajaknya bicara untuk meyakinkannya untuk bertemu dengan Jung-in dan mendiskusikan posisi produser musik dengan serius. Demikianlah Mary memata-matai kedua orang itu yang bicara di mobil Seo-jun. Mary meratap, merasa terganggu lagi melihat mereka berdua sebab dia sudah melihat hal serupa dua kali.
Adegan ini menempel di pikiran Mary dan malam itu dia memikirkannya selagi dia memijat tangannya yang lelah, merasa kasihan pada dirinya sendiri. Mu-gyul pulang ke rumah dan rasa kesalnya pada Mary hilang saat dia melihat sekotak kimchi dan menyadari kalau ibu menyuruh Mary membuatnya hanya untuk menghilangkan rindunya. Ibu merasa tidak ada yang salah dengan keadaan itu, tapi dia merasa bersalah dan menelpon Mary. Sayangnya tidak berhasil. Keesokan harinya Mu-gyul muncul di perusahaan itu untuk membicarakan kontrak. Bayarannya menjadi 20 juta won yang membuat Mu-gyul akan bisa melunasi hutang ibunya dan hutangnya sendiri pada Mary. Mu-gyul punya satu syarat: dia yang akan menulis lagunya dan band-nya yang akan bernyanyi. Jung-in menjawab kalau dia akan mendengarkan dulu, tapi dia mempertahankan haknya untuk mengganti mereka dengan orang lain jika tidak bagus.
Mu-gyul berkata, “Apa kami idola sehingga harus melakukan apa yang kau ucapkan?” dan menolak. Bagi Jung-in ini keputusan bisnis yang tidak irasional dan dia tidak mengerti keras kepalanya Mu-gyul, sedangkan Mu-gyul tidak punya masalah berkata tidak sebab dia memang tidak ingin melakukan ini pada awalnya. Masuknya Mary membuat Mu-gyul kaget sebab Mary berpakaian dengan pakaian mahalnya. Mary menarik Mu-gyul dan memintanya untuk tidak menandatangani kontrak – jika dia melakukannya maka mereka akan ada di situasi yang rumit di tempat kerja.
Mu-gyul mengatakan pada Mary dengan datar kalau urusan itu tidak hubungannya dengan dia, tapi yang menenangkan Mary, Mu-gyul menolak Jung-in. Mu-gyul tidak punya keinginan untuk berdiri di belakang drama tanpa ada keaslian. Meski begitu, dia mengatakan pada Mary kalau ini tidak ada hubungannya dengan dirinya. Mary mengucapkan terima kasih sebab mereka sudah menjauhi krisis yang mungkin terjadi. Manajer Bang yang mendengar Jung-in menawari kontrak pada Mu-gyul memperingatkan Jung-in untuk tidak kerja sama dengan Mu-gyul sebab Mu-gyul bersikap lugu padahal sebenarnya dia mengerjai Jung-in.
Plus, Mu-gyul sudah menandatangani kontrak dengan Bang - jika dia menandatangi kontrak dengan Jung-in maka dia akan melanggar kontrak. Aku benci kontrak!!!! Manajer Bang mengatakan pada Mu-gyul banyak hal, tapi dia menjawab kalau dia sudah memberikan uang pada manajer Bang untuk menutupi pelanggaran kontrak mereka. Bang berpura-pura lugu dengan mengatakan dia tidak ingat apapun – apa Mu-gyul punya bukti? Bang membuat ancamannya jelas – bahwa dia bisa diikat selama 3 tahun ke depan, tidak mampu bekerja.
Jung-in mengantar Mary ke tempat Mu-gyul setelah pulang kerja dan mengatakan tentang suasana aneh yang dia rasakan diantara mereka. Dengan segera Mary bangkit untuk menutupi kebohongannya dengan menghampiri Mu-gyul dan memohon agar Mu-gyul membantunya – ini darurat. Jung-in sudah mulai curiga!
Mu-gyul merasa muram dan mengatakan kalau di sedang tidak mood untuk hal ini sekarang dan mood itu tambah gelap saat melihat kemunculan Jung-in. Ingat pada kata2 rivalnya bahwa Jung-in akan melakukan yang terbaik untuk Mary – Mu-gyul beralih ke Mary dan membuat maksudnya jelas: Mu-gyul mencium Mary!!!!
No comments:
Post a Comment