Mary datang ketika Seo-jun mencium Mu-gyul dan memandangi mereka tanpa terlihat. Mu-gyul sama sekali tidak berinisiatif atau berpartisiasi dalam ciuman itu, tapi dia juga tidak melakukan apa2 untuk menghentikan ciuman itu. Malahan, Mu-gyul hanya menyuruh Seo-jun untuk pulang ke rumah, tidak marah pada ciuman itu. Melihat Mary, Seo-jun menghadapi Mary dengan hinaan karena bersikap lugu selagi menjerumuskan dua pria dalam kekacauan. Mary membela dirinya, mengatakan dengan sopan kalau dia mengerti bahwa Seo-jun, sebagai mantan Mu-gyul, tidak akan menyukainya, tapi bahwa dia juga tidak pernah mempermainkan pria manapun.
Mary mengambil kalung gitar dalam perjalanannya masuk dan lebih diam dari biasanya ketika dia menyiapkan makan malam untuk Mu-gyul. Mu-gyul makan dengan antusias dan Mary mengatakan padanya bahwa dia menikmati melihat Mu-gyul makan ketimbang tampil di panggung. Bicara seperti ibu yang sebenarnya dan Mu-gyul berkata sebanyak2nya. Mary tertawa, “Ya, kau anakku.” Mary bertanya apa ada yang Mu-gyul ingin lakukan sebagai pasangan, dan memberikan bayangan kalau mereka memakai cincin pasangan, dan T-shirt pasangan, kalung pasangan, dan topi pasangan…
Mu-gyul berkata kalau itu barang2 anak kecil dan mengatakan pada Mary untuk menghentikan permainannya. Jelas sekali kalau pikiran Mu-gyul sedang berada di tempat yang seksi dan dia membayangkan Mary mengajukan sesi pembuktian. Tapi tidak, Mary yang lugu menawarkan sebuah kemah romantis di hutan, yang membuat Mu-gyul kecewa. Mu-gyul bergairah lagi ketika Mary dengan malu2 menawarkan sesuatu yang lain, sesuatu yang special, sesuatu yang takut dia minta, yang dia ingin lakukan malam ini… Mu-gyul menelan ludah. Yang akhirnya… membawa mereka ke tempat pembangunan yang diabaikan.
Mereka naik elevator ke atas dan ketika mereka menanjak semakin tinggi, Mary ambruk dalam ketakutan dan menggantung di kaki Mu-gyul, sambil menangis, “Ayah!” Mu-gyul berusaha melepaskan celananya dari genggaman mati Mary dan mereka akhirnya sampai di puncak paling atas. Mary menjelaskan kalau dia membaca di buku psikologi bahwa jika kau punya ingatan buruk pada suatu tempat, membuat ingatan baru (yang lebih baik) di tempat itu bisa menyingkirkan ingatan yang lama. Ketika masih anak2, Mary pernah dikejar oleh penagih hutang sampai ke atap dan setelahnya, dia mulai mengalami mimpi buruk.
Mary terguncang oleh ingatan itu dan bahkan sekarang air mata takut masih jatuh dari matanya. Mu-gyul menarik Mary mendekat lalu mencium Mary lembut, berkata kalau itu akan membuat mimpi buruk Mary pergi jauh. Karena mulai turun salju, Mu-gyul mengatakan kalau dia berharapkan mimpi buruk Mary akan dimurnikan, seperti salju dan mereka berdiri bersama disana, saling berpegangan. Mary mendapatkan api unggunnya pada akhirnya ketika mereka tertimbun bersama di salju. Ingin membalas kebaikan Mu-gyul, Mary bertanya apa yang membuat Mu-gyul paling bahagia atau apa punya ingatan buruk yang perlu dihilangkan.
Yang pertama cukup gampang – Mu-gyul paling senang ketika mengkondisioner rambutnya. Jawaban yang kedua memerlukan beberapa penjelasan dan dia menceritakan sebuah cerita tentang pergi ke lapangan es ketika anak untuk mencari ibunya dan membekukan pantatnya sedangkan ibu tidak pernah muncul. Mary berjanji untuk melakukan kedua hal itu bersama Mu-gyul – mengkondisioner rambutnya dan pergi ke lapangan es. Di sisi lain, lebih banyak skandal yang menyertai Seo-jun sebab ciumannya dengan Mu-gyul telah masuk tabloid. Yang lebih buruk, hal ini membuat marah Lee Ahn, yang dalam drama MSON adalah seorang bintang Korea terkenal. Dia dan manajernya mengancam akan meninggalkan proyek itu jika syuting tidak dimulai sesuai dengan tanggal kontrak.
Di atas itu semua, Manajer Bang melakukan yang terbaik dalam usaha mengancamnya untuk menarik investor dari proyek itu: skandal awal yaitu romantisme antara Lee Ahn dan Seo-jun telah menarik anti fans Seo-jun, yang marah pada Seo-jun karena merebut oppa mereka, dan mereka muncul dengan serangan internet. Sebagai tambahan fitnah biasa, mereka juga mulai menggali kehidupan lama Seo-jun, termasuk menyelidiki pendidikan dan keluarganya.
Skandal dengan Mu-gyul ini mencap Seo-jun sebagai pengkhianat dan pembuat skandal, mengubah Seo-jun menjadi orang yang sangat tidak bertanggung jawab dan bintang yang tidak disukai. Seo-jun tidak lagi dibayar karena bakatnya dan pelaku bisnis tidak ingin berhubungan dengan dramanya. Sekarang Seo-jun tidak punya apapun. Itulah dilemma yang dihadapi Jung-in ketika dia menemui Seo-jun, tapi Jung-in memutuskan kalau dia tetap dengan Seo-jun. Seburuk apapun masalahnya sekarang, akan lebih buruk jika Seo-jun meninggalkan drama itu.
Mary mendengar berita investor yang mundur ketika dia tiba di kantor untuk rapat dengan penulis yang menyukai saran cerita Mary. Kemudian, Mary melihat press konfrens ketika dia melewati toko dalam perjalanan pulang dan berhenti untuk menonton ketika Seo-jun menjawab para reporter. Pada awalnya, Seo-jun memberikan jawaban yang ‘aman’ pada pertanyaan pers, berkata kalau dia dan Lee Ahn hanyalah teman kerja dan dia dan Mu-gyul adalah teman. Akan tetapi, seorang reporter menekankan isu tentang Mu-gyul dan Jung-in maju untuk menutupi isu itu dengan ‘no comment.’ Tapi, Seo-jun menghancurkannya dengan mengumumkan, “Kang Mu-gyul… adalah pria yang aku cintai.”
Ibu berjalan marah2 ke rumah untuk mengucapkan selamat pada Mu-gyul atas pengumuman public dari seorang bintang ini, yang akhirnya membuat Mu-gyul menjadi bintang. Mu-gyul tidak tahu apa yang ibu bicarakan, jadi ibu memberitahukan Mu-gyul gossip itu, yang dibantah Mu-gyul dengan mengatakan kalau foto ciuman mereka hanyalah ciuman selamat tinggal. Ibu mengingat kalau Mu-gyul punya Mary, jadi dia mengingatkan Mu-gyul untuk tidak menduakan wanitanya, karena ibu telah menerima akhir cerita seperti itu di masa lalu.
Setelah melihat Seo-jun menjatuhkan bom, Mary duduk di taman menghapus air matanya dan selama itu, dia merajut sweater untuk Mu-gyul. Teman2 Mary mencarinya dan mengatakan padanya untuk melupakan kedua bajingan itu lalu mengajaknya minum. Mereka menasehati Mary untuk memilih Jung-in atau merebut Mu-gyul dari aktris genit Seo-jun.
Trio cewek memperkenalkan diri mereka: fans Mu-gyul muncul di depan akademi sambil membawa poster yang menyuruh Mu-gyul putus dengan Seo-jun. Mu-gyul bergerak perlahan dari mereka lalu berlari dengan kencang. Teman2 band-nya menggoda Mu-gyul soal gossip itu dan jalan mereka jelas berseberangan dengan kelompok Mary. Mereka melanjutkan minum sedangkan Mary dan Mu-gyul bicara secara pribadi. Jika telpon yang diabaikan belum cukup sebagai klue, Mu-gyul dapat melihat dari ekspresi Mary kalau dia kesal dan menjelaskan meski Seo-jun masih punya perasaan pada Mu-gyul, itu tidak berarti Mu-gyul juga merasakan yang sama.
Mary menjelaskan kalau Mu-gyul belum putus secara tegas dengan Seo-jun. Mu-gyul bertanya dengan tidak percaya apakah Mary menuduhnya menempel Seo-jun. Selagi Mu-gyul berbalik untuk mengendalikan rasa frustasinya, Mary pergi sambil menahan air matanya. Mary mengabaikan telpon Mu-gyul ketika dia dalam bus menuju rumah, memikirkan kembali ciuman itu – Mary sibuk mengatakan hal itu sebagai hal yang tidak berarti pada orang lain, tapi dia tidak bisa menghilangkan rasa sakit dan tidak nyamannya.
Mary menelpon temannya untuk mencari tahu dimana Seo-jun tinggal dan melakukan kunjungan tidak terduga. Disana, semangat Mary tenggelam ketika melihat foto Seo-jun dan Mu-gyul sebagai pasangan kekasih yang bahagia, dulu. Mary bertanya kenapa Seo-jun membuat pengumuman itu hari ini, berkata dengan nada menuduh kalau jika dia masih mencintai Mu-gyul, Seo-jun seharusnye melindungi cinta itu ketika mereka masih bersama. Mary mendapat jawaban yang mengejutkan bahwa Seo-jun melakukannya – bahwa Mu-gyul yang tidak bisa mengikuti hal itu. Dan disini, Mary telah berasumsi kalau hubungan itu berakhir karena kegagalan Seo-jun.
Mary disini untuk meminta Seo-jun memeriksa dirinya; jangan menempatkan Mu-gyul dalam situasi yang lebih sulit. Mu-gyul mendengar dari teman Mary kalau Mary pergi ke tempat Seo-jun, jadi kesanalah dia pergi, tiba terlambat untuk bertemu dengan Mary. Mu-gyul bertanya pada Seo-jun kenapa dia terus memperumit segalanya, mengacu pada pengumuman Seo-jun, tapi Seo-jun mengatakan kalau dia tidak bisa mengendalikan bagaimana perasaannya. Dia akan lanjut kalau dia mampu. Seo-jun mengingatkan Mu-gyul kalau dia meninggalkan segalanya untuk mendapatkan Mu-gyul, tapi Mu-gyul malah mengakhiri segalanya dengan cepat. Mu-gyul bertanya apa ini usaha balas dendamnya. Mu-gyul pergi dengan satu permintaan: “Jangan sakiti Mary.” Seo-jun mengatakan dengan sedih ketika Mu-gyul pergi, “Kau benar2 berubah.”
Seo-jun mengirimi Jung-in sms permintaan agar dikeluarkan dari drama, berkata kalau ini akan baik untuk semua pihak. Jung-in mencoba untuk menelpon Seo-jun tapi Seo-jun malah mematikan hp-nya. Jung-in menerima telpon yang menarik dananya dan dia duduk dengan memegangi kepalanya, merasa putus asa. Lalu, Jung-in melihat hp-nya dan memandangi foto Mary. Mu-gyul menyisir jalanan mencari Mary. Akhirnya, dia menuju rumah Mary dimana ayah menyambutnya dengan tidak ramah, khususnya khawatir karena Mary belum pulang dan tidak menjawab telponnya. Skandal dengan aktris itu telah mengubah Mu-gyul menjadi playboy sepenuhnya di mata ayah, dan ayah bersikeras kalau Mu-gyul harus berhenti bertemu dengan Mary lalu mengusirnya.
Mary berjalan melalui lingkungan itu, berpikir keras, dan Jung-in berjalan dengan santai di samping Mary sampai dia memperhatikan. Mereka berdua mengalami hari yang sulit dan mendesah betapa sulitnya drama ini berjalan. Jung-in khususnya ingin drama ini sukses sebab ini adalah bisnis pertamanya tapi dia mendapati kalau semuanya berjalan miring. Mary menyemangati Jung-in kalau dia bisa melakukannya, bahwa proyek itu tidak akan mati begitu saja, dan Jung-in berterima kasih karena membuatnya percaya diri.
Ketika mereka berpisah jalan, Mary terpeleset di es dan jatuh ke tanah. Jung-in bertindak dengan cepat – cukup cepat untuk menarik Mary, tapi tidak mencegah mereka jatuh dan Jung-in malah mendapatkan luka di kepalanya. Mary takut karena telah membuat Jung-in terluka tapi Jung-in tersenyum karena ini mirip dengan kejadian waktu mereka masih kecil. Mu-gyul tiba untuk melihat Mary duduk di sisi Jung-in setelah merawat lukanya dan dengan cemburu meraih tangan Mary. Mu-gyul ingin bicara dengan Mary tapi Mary sedang tidak mood dan menyuruh Mu-gyul untuk pulang, meninggalkannya di luar.
Mu-gyul tiba di rumah dan menemukan ibunya menangis – perjalannya ke Paris kacau karena kreditnya. Petugas Kredit tidak akan mengijinkan ibu meninggalkan negara ini kecuali ibu membayar 30 juta won. Ibu berhutang setelah menjadi penjamin untuk sebuah bisnis yang gagal. Mu-gyul menyadari dengan ngeri kalau ibu sudah menggunakan 20 juta won dari rekening bank-nya untuk membayar sebagian besar hutang itu – 20 juta yang akan dia kembalikan pada Jung-in karena batal menjadi produser musik.
Mu-gyul bertanya pada ibunya kenapa dia hidup seperti ini, selalu atas kasihan orang yang mencampakkannya atau menipunya demi uang. Ibu mengatakan alasannya lamanya – kalau dia adalah jalang tidak beruntung – dan kata yang dibenci itu mengingatkan Mu-gyul kalau dia juga termasuk di dalamnya. Dan bahwa ketidakberuntungan itu yang membuatnya lahir. Mu-gyul mengatakan kalimat itu pada ibu, marah karena diingatkan lagi bahwa dia adalah bajingan tidak beruntung sejak lahir.
Terluka dan marah, ibu menjawab, “Kau benar, aku seharusnya tidak pernah melahirkanmu. Aku minta maaf karena sudah melahirkanmu tanpa ijin darimu.” Ibu jatuh ke lantai sambil menangis kalau dia minta maaf. Mu-gyul terluka karena mendengar kata2 ibunya dank arena telah menyakitinya. Di rumah Mary juga berjuang dengan perasaannya yang kacau, memikirkan kejadian hari ini sambil merajut sweater untuk Mu-gyul, meski teman2 Mary berkata kalau baju itu tidak pantas untuk Mu-gyul.
Seperti ancaman, manajer Bang dan Lee Ahn memberikan surat tuntutan karena pembatalan kontrak. Mereka berdebat kalau Lee Ahn kehilangan kesempatan bisnis yang menguntungkan dan imej-nya jelek karena skandal itu. Jung-in meminta maaf atas hal itu, tapi pikiran tajamnya mulai bangkit untuk mengingat akar dari skandal itu dan siapa yang paling untung dari hal itu. Jung-in mengingatkan manajer Bang kalau dia sudah memilih pria yang salah untuk dikacaukan, setelah mengerti sifat Bang dalam kontrak, hanya mengambil ganti rugi kontrak ketika kontrak dilanggar.
Lee Ahn telah menjadi rekan yang setia untuk manajer Bang dari awal karirnya dank arena Lee Ahn egois dan sederhana, dia tidak sadar pada perjanjian jahat manajernya dan ini membuatnya kaget. Jung-in memohon pada rasa sopannya dan ini mungkin kesempatan terakhir Lee Ahn dan memintanya untuk memilih dengan bijak: “Manajer Bang atau aku?” Presiden Jung menelpon untuk memberitahu anaknya kalau dia harus mengakhiri drama ini, memutuskan kalau Jung-in tidak cocok menjalankan bisnisnya sendiri. Jung-in berlutut dan berkata kalau dia belum gagal – dia masih punya waktu sebulan untuk meyakinkan Mary agar mau menikahinya.
Ini, Jung-in katakan ketika Mary dan ayahnya tiba untuk mengunjungi presiden dan mereka mendengar Jung-in memohon untuk sebulan lagi sebelum menarik investasi dramanya. Presiden mengumumkan kalau dia sudah membuat keputusan ketika pertunangan Jung-in dibatalkan. Dia memerintahkan Jung-in untuk merelakan perusahaan itu dan mulai bekerja untuknya. Mary masuk dan meminta presiden untuk memberikan satu kesempatan lagi pada Mary. Dia berlutut bersama Jung-in dan membelanya, berkata kalau acara tunangan yang dibatalkan itu adalah perbuatannya. Dialah yang pantas menerima cercaan presiden. Dengan cepat, Presiden setuju memberikan sebuah kesempatan lagi pada Jung-in.
Mary tiba di studio Mu-gyul dengan semangat yang lebih baik. Dia mengaku kalau dia pergi menemui Seo-jun dan dia mengaku kalau melihat foto mereka membuatnya cemburu – kelihatannya Mu-gyul sudah melakukan semua hal yang ingin dia lakukan bersamanya, tapi dengan Seo-jun. Mu-gyul mengerti, tapi menjamin kalau dia belum pernah pergi ke lapangan es dengan sweater yang dibuatkan pacarnya. Mereka setuju untuk segera pergi kesana dan Mary berjanji untuk menyelesaikan rajutannya dengan cepat. Mu-gyul juga berjanji kalau selagi dia menyukai Mary, dia hanya akan menyukai Mary – tidak melirik wanita lain. Mary bertanya, “Untuk berapa lama?” Mu-gyul tidak punya jawaban untuk itu.
Kecemburuan Mu-gyul muncul ketika Mary mengatakan kalau dia harus membantu Jung-in lagi tapi Mu-gyul mengerti kalau Mary punya kesetiaan. Masih saja, ketika Mary meminta Mu-gyul untuk bergabung dengannya besok untuk minum kopi untuk membicarakan semuanya, Mu-gyul menolak.
Keesokan harinya, Mary memandang dengan gelisah ke seliling cafĂ©, berharap Mu-gyul akan muncul dan kecewa karena tidak muncul. Jung-in mengartikan ini sebagai jawaban bahwa mereka hanya perlu membicarakan ini berdua – dan saat itulah Mu-gyul memotong. Duduk sambil memberikan tatapn keras pada Jung-in, Mu-gyul mengatakan kalau ini saat menghentikan permainan anak2, “Ayo coba pernikahan yang direncanakan ini!”
No comments:
Post a Comment