Penerjemah Joseon
Joseon merupakan negara yang dipimpin oleh kalangan sosial tertinggi, Yangban. Namun pada waktu itu, ada orang-orang yang menunjukkan keahlian seperti halnya seorang penerjemah yang memiliki kemampuan berbahasa asing. Walaupun mereka tergolong sebagai kalangan sosial menengah dinamakan 'Jungin', para penerjemah serupa itu mengibarkan namanya di dalam sejarah. Diantaranya, mari kita cermati kehidupan penerjemah Hong Sun-eon yang berperan penting dalam Imjimwaeran, yaitu invasi Jepang ke Korea pada tahun 1592.
Berhubungan Istimewa Dengan Seorang Wanita
Berhubungan Istimewa Dengan Seorang Wanita
Hong Sun-eon lahir pada tahun 1530 sebagai putra dari penerjemah Hong Gyeom. Walaupun Ibunya berstatus sebagai selir, namun sejak masih kecil, Hong Sun-eon memiliki ambisi besar. Saat masih kecil, dia belajar bahasa Cina. Akhirnya, dia menjadi penerjemah bahasa Cina. Saat dia dikirim ke kerajaan Ming sebagai utusan Joseon, dia kebetulan bertemu dengan seorang wanita yang terpaksa menjadi penghibur untuk mengadakan upacara pemakaman orang tuanya. Hong Sun-eon yang merasa simpati terhadap wanita itu memberikan uang pemerintah kepadanya. Wanita yang merasa terharu ingin mengetahui siapa namanya, namun dia hanya memberitahukan marganya, Hong.
Setelah pulang ke Joseon, Hong Sun-eon tidak mampu membayar uang pemerintah, sehingga dipenjarakan selama beberapa tahun. Namun, pada waktu itu, muncullah masalah diplomatik yang serius antara Joseon dan kerajaan Ming.
Memecahkan Masalah Diplomatik Terbesar Di Dalam Kerajaan Joseon
Setelah pulang ke Joseon, Hong Sun-eon tidak mampu membayar uang pemerintah, sehingga dipenjarakan selama beberapa tahun. Namun, pada waktu itu, muncullah masalah diplomatik yang serius antara Joseon dan kerajaan Ming.
Memecahkan Masalah Diplomatik Terbesar Di Dalam Kerajaan Joseon
Masalah diplomatik itu terjadi karena kerajaan Ming tidak berniat untuk memperbaiki fakta sejarah mengenai Joseon. Sebenarnya, pendiri Joseon, Lee Seong-gye tercatat sebagai putra dari pejabat pemerintah Goryeo, Lee In-im di dalam buku sejarah Ming. Untuk menegakkan identitas Joseon, pihak kerajaan Joseon terus menuntut agar memperbaiki hal tersebut, namun kerajaan Ming tidak menerima permintaan itu, walaupun 200 tahun telah berlalu. Oleh karena itu, raja ke-14 dari Joseon, yaitu raja Seonjo memaksa para penerjemah untuk memecahkan hal tersebut. Lewat diskusi, para penerjemah mengangkat Hong Sun-eon yang masih ditahan di dalam penjara sebagai ketua penerjemah dengan membayar utangnya. Demikianlah Hong Sun-eon tiba di Beijing pada tahun 1588 dengan memiliki tugas berat, dan kebetulan bertemu dengan wanita yang pernah menerima bantuannya pada masa lalu. Wanita yang mengadakan upacara pemakaman dengan uang yang diberikan oleh Hong Sun-eon menikah dengan pejabat pemerintah Cina benama Shi Xing. Untuk membalas kebaikan hati dari Hong Sun-eon, wanita itu membujuk suaminya untuk memecahkan masalah diplomatik yang bersejarah 200 tahun.
Menggerakkan Cina Agar Mengirimkan Pasukan Ke Joseon
Berkat bantuan dari wanita itu, Hong Sun-eon memperbaiki silsilah kerajaan Joseon dan menerima gelar tertinggi sebagai penerjemah. Saat pecahnya invasi Jepang ke Joseon pada tahun 1592, dia kembali dikirim ke kerajaan Ming untuk meminta pengiriman pasukan. Pada waktu itu, dia kembali mendapat bantuan dari Shi Xing. Shi Xing yang terharu terhadap sifat Hong Sun-eon yang rela membantu orang lain dengan tulus aktif membujuk pejabat pemerintah Cina yang tidak menyetujui pengiriman pasukan ke Joseon. Akhirnya, pengiriman pasukan berjumlah 50.000 orang tercapai dengan sukses. Setelah itu, Hong Sun-eon menjadi penerjemah demi jenderal kenamaan Ming untuk menyampaikan keadaan Joseon, sehingga dia banyak membantu untuk merebut kembali provinsi Pyeongyang. Prestasinya serupa itu tercatat di dalam 30 buku sejarah. Setelah dia meninggal dunia dalam usia 68 tahun, namanya tetap diperingati oleh banyak orang. Demikianlah penerjemah Hong Sun-eon menggerakkan Cina dan mengubah sejarah Joseon lewat kemampuan diplomatis dan kisah indah itu.
Menggerakkan Cina Agar Mengirimkan Pasukan Ke Joseon
Berkat bantuan dari wanita itu, Hong Sun-eon memperbaiki silsilah kerajaan Joseon dan menerima gelar tertinggi sebagai penerjemah. Saat pecahnya invasi Jepang ke Joseon pada tahun 1592, dia kembali dikirim ke kerajaan Ming untuk meminta pengiriman pasukan. Pada waktu itu, dia kembali mendapat bantuan dari Shi Xing. Shi Xing yang terharu terhadap sifat Hong Sun-eon yang rela membantu orang lain dengan tulus aktif membujuk pejabat pemerintah Cina yang tidak menyetujui pengiriman pasukan ke Joseon. Akhirnya, pengiriman pasukan berjumlah 50.000 orang tercapai dengan sukses. Setelah itu, Hong Sun-eon menjadi penerjemah demi jenderal kenamaan Ming untuk menyampaikan keadaan Joseon, sehingga dia banyak membantu untuk merebut kembali provinsi Pyeongyang. Prestasinya serupa itu tercatat di dalam 30 buku sejarah. Setelah dia meninggal dunia dalam usia 68 tahun, namanya tetap diperingati oleh banyak orang. Demikianlah penerjemah Hong Sun-eon menggerakkan Cina dan mengubah sejarah Joseon lewat kemampuan diplomatis dan kisah indah itu.
Source :kbsworld
Shared by IniSajaMo
No comments:
Post a Comment