Sunday, March 18, 2012

Kisah Seobangso dan Gaksiso


Jeollabuk SK.png
Peta kabupaten Jangsu, provinsi Jeolla (warna merah)


Di desa Janghyun tinggallah seorang janda bersama dengan seorang anak laki-lakinya. Meskipun masih kecil, tapi anaknya beristrikan seorang gadisi dari desa lain. Si janda yang menyayangi dan bergantung pada anaknya yang kecil itu merasa benci pada menantunya yang sudah dewasa, lalu berbuat kejam kepadanya. Namun si menantu berupaya bertahan terhadap perbuatan ibu mertuanya dengan berharap si suaminya yang masih kecil itu segera tumbuh besar dan menjadi orang dewasa.

 Namun demikian, suatu hari si menantu membohongi anaknya bahwa si istrinya berbuat selingkuh. Suami yang mempercayai perkataan ibunya marah dan akhirnya memukuli istrinya. Si istri yang merasa kecewa karena suami yang menjadi harapan baginya pun tidak mempercayainya dan memukulinya. Si istri menuju tebing yang curam lalu menerjunkan dirinya ke dalam kolam air yang dalam.

Sampai saat itu, si suami yang masih kecil itu tidak menyadari apa yang terjadi. Setelah menjadi dewasa, si suami sempat mendengar tentang istrinya dari warga penduduk sedesa. Si istri almarhuma adalah orang yang baik, sabar dan setia. Dia diperlakukan mertua dengan kecam. 

Setelah mengetahui segala sesuatu, si suami mulai menyesal atas perbuatannya sendiri dan sering ke tebing itu dimana istrinya menjatuhkan diri pada setiap masa lapang. 

Pada suatu hari akhirnya, si suami juga menjatuhkan diri ke dalam kolam air dan meninggal dunia. Tempat dimana si istri mati disebut Gaksiso atau genangan istri dan tempat dimana si suami mati disebut Seobangso atau genangan suami. 

Mulai tahun berikutnya, sebuah bunga yang tak terkenal namanya berkembang di sekitar genangan tersebut dan orang-orang menyebutnya sebagai bunga Gaksi. Namun sekarang, bunga itu tidak berkembang lagi. 
Infromasi Wisata
Genangan yang memiliki kisah menyedihkan ini terletak di desa Janghyun, kecamatan Geabuk, kabupaten Jangsu, provinsi Jeolla. Di bawah tebing bernama Pungyokdae di desa Janghyun, ada sebuah batu besar bernama Yeonggwidae. Air yang mengalir di sekitarnya membentuk genangan air dan batu besar itu membagi genangan itu menjadi dua. Genangan di sebelah kanan disebut Seobangso dan genangan di sebelah kiri disebut Gaksiso.

No comments:

Post a Comment