Minat mahasiswa Korea Selatan mempelajari kebudayaan Indonesia besar. Selain mempelajari bahasa Indonesia, mahasiswa Korea Selatan juga mengkaji dan meneliti banyak karya sastra modern Indonesia.
”Banyak warga Korea, terutama mahasiswa, yang ingin lebih mengenal budaya Indonesia,” kata Guru Besar Hankuk University of Foreign Studies, Korea Selatan, Koh Young-hun, di Jakarta, Jumat (20/1).
Jumlah warga negara Korea di Indonesia paling banyak dibandingkan warga negara lain. Adapun jumlah warga negara Indonesia di Korsel 45.000 orang.
Kebudayaan Indonesia dikenal di Korsel lewat beberapa karya sastra yang diterjemahkan dalam bahasa Korea. Yang dikenal mahasiswa Korsel adalah karya Pramoedya Ananta Toer. Tetralogi Bumi Manusia dan Keluarga Gerilya diterjemahkan ke dalam bahasa Korea tahun 1986. Pemikiran dan pergulatan kemanusiaan yang digambarkan Pram jadi bahan penelitian mahasiswa Korea.
Hankuk University of Foreign Studies yang dibuka tahun 1964 memprakarsai pengkajian karya- karya sastra Indonesia. Jumlah mahasiswa yang belajar bahasa dan sastra Indonesia di universitas ini terus meningkat. Tiap tahun, Hankuk yang memiliki dua kampus di Seoul dan Yong In menerima 75 mahasiswa.
Young-hun berperan mengenalkan sastra modern Indonesia kepada masyarakat Korea. Sejak tahun 2010, ia meneliti dan mengkaji empat novel sejarah Pram: Bumi Manusia, Arus Balik, Arok Dedes, dan Gadis Pantai.
Maman S Mahayana, dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, mengatakan, karya-karya Pram dikenal baik di Asia. Persoalannya, bagaimana mengenalkan karya-karya sastrawan lain.
Untuk mengenalkan sastra Korea ke luar negeri, misalnya, Pemerintah Korsel membentuk Korean Literacy Translation Institute yang menerjemahkan karya sastrawan Korea ke dalam bahasa lain. (IND)
No comments:
Post a Comment