Sungai Soyang |
Pada zaman dinasti Shilla, seorang gadis bernama Ure dan ibunya tinggal di tanah Chuncheon. Pada suatu hari, ibunya pergi ke hutan untuk mengambil tumbuh-tumbuhan. Tiba-tiba, hujan deras turun dan disertai gemuruh dan petir. Sewaktu buru-buru mencari tempat perlindungan, dia terjatuh dari lereng gunung dan pingsan. Ure yang merasa gelisah dengan ibunya itu memutuskan pergi ke hutan untuk mencari ibunya. Dia berteriak-teriak memanggil ibunya, Ibuu... Ibuu..., tapi tidak ada jawaban dari ibunya. Esok harinya, ibu terbangun karena kicauan burung. Anaknya nampaknya pingsan di dekatnya. Ibu membangunkan Ure. Lalu, Ure sadar dan mengikat bagian tubuh ibunya yang terluka parah, kemudian menggendong ibunya ke rumah.
Sejak hari itu, Ure merawat ibunya secara sungguh-sungguh dengan menjahit dan mencuci baju orang lain, tapi penyakit ibunya semakin lama semakin parah. Pada suatu hari, Ure bermimpi, dewa gunung memberitahu ibunya dapat sembuh, jika memakan satu akar ginseng dan tumbuhan ajaib itu terdapat di daerah Seorabeol. Hari berikutnya, Ure menuju Seorabeol, lalu mencari ginseng di sana. Namun sayangnya, dia tidak bisa mendapat ginseng, karena harganya sangat mahal. Waktu dia merasa bingung, seorang apoteker tua memberi tahu bahwa seorang yang penting di daerah itu segera akan mati dan dia sedang mencari seorang gadis yang akan melayani rohnya. Jika merelakan menjadi pelayan untuk roh itu, Ure bisa mendapat ginseng. Ure langsung pergi ke rumah orang yang diberitahu oleh apoteker tua itu dan mengizinkan dia akan mati dengan orang penting supaya dapat melayani roh orang penting itu. Ure mendapat sepuluh akar ginseng, lalu mengirimkannya buat ibunya lewat seseorang. Setelah makan ginseng kiriman anaknya, ibunya Ure sudah sembuh. Sementara Ure mati.
Ibu yang tidak tahu apa-apa tentang kejadian anaknya itu menantikan anak kesayangannya segera pulang. Ibu yang lama menunggu anaknya itu akhirnya menjadi gila. Suatu hari, ibu itu membakar rumahnya dan mati di dalamnya. Setelah peristiwa itu terjadi, di atas tanah rumah terbakar itu tumbuhlah sepucuk rebung. Kemudian rebung itu tumbuh besar dan banyak bambu membentuk hutan. Warga penduduk desa itu menganggap pohon bambu itu penjelmaan kebaktian Ure yang menyedihkan terhadap ibunya.
Infromasi Wisata |
kuil Cheongpyongsa |
Source :kbsworld
No comments:
Post a Comment