Setelah kata-kata Joo Won yang mengagetkan itu, bahkan Ibu Joo Won juga tidak percaya ketika mendengarnya, Apa kau serius?
Joo won menegaskan, apa aku pernah bicara omong kosong sebelumnya?Ra im merasa sangat terluka dan terhina.
Joo Won tidak memandang Ra Im dan berkata pada Ibunya, gadis ini adalah orang yang bahkan tidak menganggap semua usaha pendekatanku padanya, dia bahkan tidak mengakui keberadaan-ku. Jadi ibu, jangan merendahkan dirimu sendiri dengan berurusan dengan-nya.
Ra Im terlihat putus asa. Joo Won masih tidak memandangnya dan terus melihat ke arah ibunya. Nanti, katanya, bahkan jika aku berkata padamu, "Ibu, aku akan mati tanpa wanita ini, pastikan kau menghalanginya."
Ibu Joo won terperangah, apa?
Joo Won : Bahkan jika wanita ini mengubah pikiran-nya nanti dan ingin menikahiku, jangan mundur. Aku mau kau menentang kami sekeras mungkin sampai akhir dan pastikan kau memisahkan wanita ini dariku. Kau mengerti?
Ra Im melihat ke arah Joo won dengan pedih.
Ibu Joo won sama sekali tidak mengerti maksud anaknya, tunggu, maksudmu kau ingin aku menentangnya dan bukan-nya menerima? Kau ingin aku melakukan keahlianku, meneriaki orang dan menyingkirkan mereka?
Joo won : Ya.
Ibunya setengah percaya, oh..ya? lalu menoleh ke arah Ra Im, apa kau juga merasa yang sama?
Dengan tenang Ra Im membalas, maaf, tapi kukira putramu salah paham.
Ibunya berpikir ya memang seperti itu, anaknya pasti ngarang, dan ia melihat ke arah Joo Won, ya, benar.
Ra Im memandang Joo Won dan bicara pada ibunya, Ya, karena menurut anakmu, aku adalah seseorang yang ingin ia temui untuk sementara, tapi menurutku, dia tidak ada artinya bagiku.
Joo Won membeku memandang Ra Im dan ibunya murka, apa?
Ra Im melihat ke arah Ibu Joo won, Aku mencoba marah, memukulnya, dan bahkan membantingnya, tapi karena selera anakmu akan wanita sedikit aneh, dia berkata itu membuatku tampak lebih menarik baginya.
Joo won sekarang memperingatkan Ra Im, hei! sementara ibunya tidak percaya pendengaran-nya, apa yang kau lakukan? melempar? Dia?
Ra Im tidak terpengaruh dan melanjutkan, kudengar kau menyewa detektif untuk mengikutiku. Tapi aku pikir akan lebih bijaksana jika kau mengikuti putramu. Ibu Joo Won syok.
Ra Im : Jika kau bisa menjaganya dan mencegahnya mendekatiku, aku akan sangat menghargainya.
Ibu Joo won : Omo! aku tidak percaya ini...
Ra Im berdiri dan berkata selamat tinggal.
Ibu Joo Won marah, berani sekali kau berdiri! Orang tua masih bicara! Ibu Joo won membanting keranjang isi jeruk yang dibawa Ra Im ke meja, membuat beberapa butir jeruk jatuh ke atas meja dan lantai.
Ibu Joo won : Bawa ini kembali!
Ra im syok, Ibu Joo won berkata dengan sadis, jika Ra Im tidak bisa membawa sesuatu yang lebih pantas, Ra Im seharusnya datang saja dengan tangan kosong. Ada batasan untuk mempertunjukkan kemiskinan Ra Im.
Ibu Joo won : Kau seharusnya mengatakan saja "aku terlalu miskin untuk membeli sesuatu." Beraninya kau membawa hadiah konyol ini. Kau seharusnya tahu kalau tempat ini bukan tempat dimana kau bisa membawa jeruk yang kau beli di jalanan!
Ra Im terengah-engah, menahan marah dan rasa tidak percaya. Joo won tanya, kau ...membeli ini?
Ibunya menjawab dengan sarkastis, lalu, kau pikir aku yang beli?
Mulut Ra Im bergetar karena menahan marah.
Ibu Joo Won : Ini tingkat kebijakanmu. Ini! Apa kau pikir aku mengirim-mu untuk belajar seni sejak usia 12 th agar kau bisa bersama dengan seseorang seperti dia?
Ibu Joo Won berdiri dan memerintah Joo Won mengikutinya, ikut aku!
Setelah ibunya pergi Joo Won mencoba mengajak Ra Im keluar dan menarik lengannya, tapi Ra Im mengibaskannya, dan memungut jeruk2 itu kembali ke dalam keranjang.
Joo Won mencoba menarik lengan Ra Im lagi dan menyuruhnya meninggalkan jeruk itu, Ra Im mengibaskannya lagi, sekarang ia marah, Jangan sentuh aku!
Joo Won teriak pada Ra Im, jadi kenapa kau membawa sesuatu seperti ini? Ra Im tidak menjawab.
Joo Won memanggil pelayan dan memintanya mengurus jeruk2 itu.
Joo Won menyeret Ra Im keluar. Ra Im marah dan minta Joo Won melepaskannya. Joo Won berkata ini rumah mereka dan Ra Im bisa memukulnya di luar. Ra Im marah dan merebut tasnya dari Joo Won dan keluar. Joo Won tanya Ra Im mau kemana.
Ra Im tidak menjawab. Joo Won terus mengikutinya dan ia berkata akan memberi tumpangan.
Ra Im menoleh : Dasar brengsek gila!
Joo Won dengan nada tidak sabar, aku bilang ini rumah kami...
Ra Im murka : Lalu kenapa memangnya kalau ini rumahmu? Apa kau ingin menyombongkan-nya karena kau punya rumah bagus? Kau..brengsek gila. Apa? Sementara? Jika kau berkata aku cuma sementara, apa aku otomatis sementara? Kau pikir aku segampang itu? Dengar baik2. Mulai sekarang, aku bahkan tidak ingin bersama denganmu satu menit-pun! Jangan menyentuhku lagi!
Ra Im teriak : Apa kau mengerti!!!
Ra Im berbalik dan pergi. Joo Won diam saja dan terlihat sedih.
Ra Im jalan menahan tangis, Joo Won mengikuti dari belakang dengan mobilnya. Lalu Joo Won menghentikan mobilnya di depan Ra Im, ia keluar dan minta Ra Im masuk, tidak ada halte bus di dekat sini dan Ra Im harus jalan jauh sekali.
Ra Im melihat ke arah Joo Won, baik, tapi aku yang menyetir. Berikan kuncinya!
Joo Won menyerahkan kunci mobilnya. Ra Im masuk ke dalam mobil. Joo Won jalan ke arah pintu satunya, dan ketika Joo Won hampir membuka pintu, Ra Im menjalankan mobilnya. Membuat Joo won teriak, hei! apa yang kau lakukan?
Ra Im berhenti dan menunggu Joo Won. Ketika Joo Won akan masuk lagi, ia menjalankan mobilnya lagi. Ra Im melakukannya beberapa kali lagi dan yang terakhir membuat Joo Won lari beberapa meter.
Ra im menghentikan mobil. Joo Won lari2 dan ia akhirnya sampai. Masih mengatur nafas, Joo Won teriak marah pada Ra Im, Apa yang kau lakukan?
Ra Im dengan santai menjawab : Kenapa? Apa aku tidak bisa main-main dengan pria kaya?
Joo Won : Apa?
Ra Im : Bagaimana rasanya? Apa menyenangkan? Apa kau bersenang-senang? Apa aku harus melakukannya lagi? Lihat, kau marah karena aku main2 denganmu. Aku merasakan itu setiap kali aku bertemu denganmu, sejauh apa logikamu? Aku jelas memintamu untuk mengembalikan uang itu.
Joo Won mencoba menenangkan Ra Im, tenang dulu.
Ra Im : Tutup mulutmu! karena aku bicara dengan sopan, kau menggampangkan-ku? Aku setengah berniat untuk memukulmu sampai hancur, tapi aku tidak melakukan itu karena aku ingin mendapat respek untuk diriku sendiri yang untuk sesaat sempat terbuai olehmu. Jadi tutup mulutmu.
Apa kau pikir karena aku miskin, maka aku tidak punya harga diri? Aku belajar dari ayahku, jika kau datang berkunjung ke rumah orang harus membawa sesuatu, bagaimana kau bisa menertawakan itu? sekaya apa dirimu sampai kau mengabaikan sopan santun (dan ketulusan) itu?
Joo Won : Apapun yang kau bawa, ibuku akan bereaksi sama, karena bukan barang yang kau bawa yang ia benci, tapi kau.
Ra Im : Aku tahu itu. Itulah mengapa aku juga membenci ibumu.
Joo won justru tampak lega, itu bagus, jadi kalian imbang.
Ra Im bingung : Apa katamu?
Joo Won berkata ia bisa mengerti dari latar belakang Ra Im kalau Ra Im merasa tersinggung dan marah, tapi Joo Won juga ingin Ra Im mengerti tentang dirinya.
Ra Im dengan dingin tanya, mengerti apa? pemikiran yang mana? (karena semuanya ngga masuk akal bagi manusia normal hahaha)
Joo Won : Kau pasti tidak mengharapkan aku mendukungmu dalam situasi itu, kan? Jika kau mengharapkan itu, maka kau benar2 hidup di dalam dunia dongeng. Bagaimana aku bisa memihakmu tanpa rencana dan hanya demi kesopanan sesaat saja? Apa kau tidak tahu kalau itu akan membuat ibuku semakin marah saja? Sekarang, aku melakukan yang terbaik yang bisa kulakukan.
Jadi, bukankah kau seharusnya menahan-nya sedikit? Kau tidak tahu kalau untuk bersama denganku kau harus membayar paling tidak sebesar ini? Kau tidak dalam usia dimana kau tidak akan mampu mengerti mengenai ini. Apa aku salah?
Ra Im awalnya ingin marah tapi kemudian menjawab, kau tidak salah. Kau benar. Joo Won sedikit tenang.
Ra Im melanjutkan, kau selalu benar. Semua yang kau katakan benar dan menyakitkan.
Joo Won melihat Ra Im dengan lembut, jika kau menjadi sedih. Aku minta maaf. Maafkan aku.
Ra Im : Jangan minta maaf. Karena kau sama sekali tidak menyesal.
Keduanya saling berpandangan sejenak lalu Ra Im jalan pergi sendirian. Joo Won berdiri di samping mobilnya dan merenungkan kata2 Ra Im.
Ra Im jalan dan mengingat semua kenangan mereka, sit up, pelukan di tengah hujan, dan foam kiss.
Diiringi lirik : Kau tidak tahu siapa sebenarnya aku, kan? Kau tidak tahu apa-apa tentang aku, kan? Mungkin kau akan tahu kalau kau akhirnya mencintaiku, untuk pertama kalinya, ingin melindungi seseorang selain diriku sendiri, Kau tidak tahu bagaimana rasanya, iya kan?
Pas menggambarkan perasaan mereka.
Ra Im duduk di cafe sendirian dan Kim Joo Won muncul lagi. Duduk di depannya, mengambil cangkir kopi Ra Im dan meminum kopinya, serta sengaja membiarkan krim tertinggal di bibirnya.
Ra Im hanya memandang Joo Won tanpa ekspresi.
Joo Won akhirnya menghapus krim itu sendiri dan berkata kalau ia berniat membuat Ra Im tertawa, tapi sepertinya Ra Im tidak mood ketawa.
Lalu bertanya : Tapi dulu kau berkata kalau kau pernah terbuai oleh brengsek seperti aku, apa kau serius? Kau terbuai (hampir jatuh cinta), tapi kau pura2 tidak merasakan apa-apa?
Ra Im diam saja. Joo Won menanti jawaban. Ra Im perlahan menjawab, di dunia ini, ada beberapa hal yang lebih baik tidak diketahui oleh kita agar kita lebih bahagia. Salah satu dari hal-hal itu bagiku adalah dirimu.
Joo Won masih tidak mengerti. Ra Im menjelaskan, carilah wanita yang baik. Wanita yang tidak akan membuat ibumu marah...
Ra Im berdiri dan pergi, meninggalkan Joo Won sendiri di cafe itu. Joo Won terngiang kata2 Ra Im dan memandangi Ra Im dari jendela cafe. Saat itu menjelang Natal dan cafe itu sepi, semua ada di rumah bersama keluarga mereka, sementara Joo Won duduk sendiri.
Joo Won pulang dan membawa keranjang isi jeruk yang sudah dibungkus kembali. Ia duduk kelelahan di sofa, lalu Oska telp. Oska sedang di salon ^_^ Oska tanya dimana Joo Won, apa masih di Pyung Chang dong? (daerah elit Seoul, rumah ibu JW) apa yang terjadi dengan nona Ra Im?
Oska ingin tahu, apa yang dilakukan ibu Joo Won, melemparkan amplop uang dan minta Ra Im pergi? Joo Won menjawab ibunya sudah melakukan itu. Oska semakin kaget, bibi sudah melakukan itu tapi ia minta Ra Im menghadapnya lagi, apa Ra Im menangis?
Joo Won menjawab Ra Im tidak menangis tapi ia tahu pasti Ra Im menangis ketika pergi.
Oska tidak percaya kalau Joo Won membiarkan Ra Im pulang sendirian. Joo Won membela diri dan berkata kalau Ra Im mana mau diantar pulang.
Menurut Oska, Joo Won tetap harus mengantar Ra Im, karena bibi pasti membuatnya terluka. Joo Won berkata bukan ibunya yang membuat Ra Im terluka, tapi JW sendiri.
Oska : Apa?
Joo Won : Akan lebih baik kalau kau tidak telp.
Oska : Jadi lebih baik aku membiarkan Ra Im dilukai oleh bibi? Apa kau tidak tahu kalau aku memperhatikan penggemarku? Apa yang kau lakukan padanya, kenapa suaramu seperti sekarat?
Joo Won : Kak, aku benar2 punya keyakinan.
Oska tanya keyakinan tentang apa? Joo Won menjelaskan, keyakinan kalau ia tidak akan jatuh cinta dengan wanita itu, karena ia bukan siapa-siapa, aku yakin kalau aku tidak akan merasakan apapun, tapi mengapa ini tidak berjalan sesuai rencanaku?
Oska marah, dasar gila, itu bukan sesuatu yang bisa kau rencanakan, apa hati orang itu seperti mesin minuman? Jika kau ingin soda, maka soda akan keluar? Sudahlah, istirahat.
Oska mencemaskan Ra Im, dan seorang penata rambut tanya apa Oska mau minum. Oska ingin mengganti potongan rambutnya karena saat jumpa fans lalu ada seorang ahjumma usia 40-an memiliki model rambut yang sama dengannya hehehe...
Oska mendapat informasi kalau pengarang lagu yang asli ternyata adalah Han Tae sun.
Oska menemui Tae Sun dan marah, kemana saja Tae sun selama ini dan kenapa diam saja kalau memang Tae Sun pengarang lagu aslinya.
Tae sun berkata ia sudah memberikan dua kali kesempatan pada Oska, yaitu ketika ia minta Oska mendengarkan mp3nya dan ketika Tae sun meminta Oska mencari pengarang asli lagu itu. Tapi Oska tidak mengindahkannya.
Tae sun ingin Oska minta maaf dan Oska merasa dirinya adalah korban.
Lalu Seul datang, ia menyapa Tae sun dan Oska kaget, kalian saling kenal? Seul berkata mereka kenal baik. Seul minta jika Oska sudah selesai, pulang saja, ia ada perlu dengan Tae sun.
Seul adalah orang yang menerbitkan artikel berisi permintaan maaf si penjiplak itu dan Oska baru tahu. Seul hanya ingin Oska tahu kalau ia bisa mengurus bisnis musik. Dan Seul memberikan kontrak untuk Tae sun di depan Oska.
Tae Sun memutuskan untuk mengikat kontrak dengan Seul, ini menjengkelkan Oska karena dia juga mengejar Tae sun dari dulu.
Setelah keluar dari cafe, Ibu Oska kebetulan menelepon karena ingin dengar suara Oska. Ibu Oska ingin Oska segera menikah, dan Oska menunggu sampai Seul jalan mendekat ke arahnya dan menjawab, Yah, aku akan mencoba mencari wanita cantik yang baik.
Ibu Oska pergi ke kantor Joo Won dan menemui Tuan Park. Ia heran melihat Ibu Oska disini.
Ibu Oska heran mengapa Joo Won bisa jadi CEO, apa Tuan Park tidak punya ambisi sama sekali? Kau sudah kerja untuk perusahaan ini selama 30 tahun.
Ibu Oska ingin membantu Tuan Park untuk menjadi CEO dengan syarat dia akan mengangkat Oska menjadi wakilnya. Menurutnya, Oska jauh lebih mudah dikendalikan daripada Joo Won, lagipula Oska tidak bisa menari dan menyanyi selamanya.
Joo Won ada di rumah, ia jalan-jalan di ruang tamunya sambil membawa buku Alice in Wonderland.
Suara Joo Won : Alice tanya, apa kau bisa mengatakan ke arah mana aku harus pergi dari sini?
Di saat bersamaan, Ra Im juga membaca Alice dan ia menjawab : Kucing Cheshire itu menjawab, itu tergantung kemana kau ingin pergi.
Oska memainkan piano. Seul juga merenung dan melihat kembali karton2 yang ia tunjukkan pada Oska dan menangis. Jong Soo melihat kembali rekaman aksi Ra Im dan dirinya.
Lalu suara Joo Won dan Ra Im bergantian membaca Alice in Wonderland,
Joo Won : Apa kau bisa mengatakan ke arah mana aku harus pergi dari sini?
Ra Im : Itu tergantung kemana kau ingin pergi.
Joo Won : Aku tidak terlalu peduli, kata Alice
Ra Im : Kucing Cheshire, Maka tidak masalah kemana kau akan pergi.
Joo Won : asal aku sampai di satu tempat, kata Alice
Ra Im : Kucing Cheshire, Oh, kau pasti akan melakukannya, kau hanya perlu jalan cukup jauh.
Ra Im ada di depan lokernya dan ia melihat foto ayahnya, lalu ia ingat satu kejadian.
Flashback,
Ayah Ra Im pulang dan membawa boneka kucing. Ra Im senang, apa itu hadiah untuk-ku?
Ayah Ra Im : Kapten Kim membeli untuk putrinya, jadi...
Ra Im : Sudah kukira, kenapa itu harus kucing? Teman2ku menjuluki aku Gil Yang Yee...
Ayahnya heran, Gil Yang yee, apa itu?
Ra Im : Kucing jalanan. (sepertinya permainan kata2)
Ayahnya tanya apa Ra Im suka memukuli teman2nya sehingga dijuluki itu? Ra Im kesal, bagaimana ayah bisa berpikir seperti itu tentang putri ayah?
Lalu Ra Im mengangkat belanjaan-nya, aku sebenarnya akan membuat sup mie seafood yang enak untuk ayah tapi tidak jadi, akan kuhabiskan sendiri. Ra Im lari dan ayahnya mengejarnya sambil tertawa, kenapa kau kesal karena itu?
Ra Im : Lupakan, Ayah kelaparan saja.
Ayah Ra Im : Oh, putriku sangat baik, iya kan...Mereka sangat dekat.
Lalu Jung Hwan muncul dan menyampaikan kabar gembira, pihak Dark Blood meminta rekaman video aksi Ra Im. Ra Im senang sekali mendengarnya.
Jung Hwan berkata kalau Direktur sudah menerima telp dari mereka. Apa kau tahu, hanya 40 orang yang ditelp kembali. Selamat!!
Ra Im senang, oh, oh, aku akan pergi menemui Direktur.
Ra Im lari2 ke kantor Jong Soo, dan Jong soo mengucapkan selamat. Ra Im mengucapkan terima kasih kalau bukan karena Jong Soo ia tidak akan mendapat kesempatan ini. Jong soo hanya minta Ra Im tidak terlalu memaksa.
Ra Im ingin mengajak semua minum dan makan anju untuk merayakan ini. Tapi Jong Soo menolaknya, ia punya acara lain, dan juga untuk besok malam dan besoknya lagi, dengan kata lain Jong soo tidak akan pergi dengan Ra Im selamanya.
Jong Soo : Jika kau melakukan ini karena kau cemas, hentikan saja. Yang kita butuhkan adalah waktu dan jarak.
Ra Im tidak mengerti, tapi Jong soo berkata apa yang dikatakan Ra Im waktu itu memang bijaksana, ia sudah ketahuan, dan Jong soo minta agar Ra Im tidak mengasihaninya, pura2 saja kau tidak mendengarnya dan itu tidak terjadi, tinggalkan aku sendiri.
Ra Im mulai sadar, pasti Joo Won mengatakan sesuatu pada Jong soo ketika ada dalam tubuhnya. Dan Ra Im jadi marah.
Joo Won turun dan tanya pada pelayan-nya, ada keributan apa diluar? kenapa berisik sekali?
Pelayan-nya berkata mereka sedang menghias kediaman Joo won untuk keperluan Natal. Jika ini mengganggu anda, apa kami bisa melakukan-nya nanti saja?
Joo Won : Ah...sudah Natal lagi..Berapa banyak yang sudah kalian kerjakan?
Lalu Joo Won melihat-lihat dekorasi dan ia juga ikut menghias. Para stafnya memuji Joo Won karena mau ikut membantu.
Lalu Joo won menggantung kaus kaki Oska sebagai hiasan Natal di pohon. Apa Joo Won mulai menyukai Oska? nope! ini karena Ra Im, karena Joo Won selalu memikirkan Ra Im, apa yang disukai Ra Im.
Joo Won bahkan berimajinasi kalau Ra Im juga berdiri di sampingnya dan melihat pohon Natal bersama.
Joo Won : Apa kau suka menghias pohon? aku tidak suka, ini bukan hari ulang tahunku, ini hari ulang tahun Orang lain, tapi kupikir kau akan menyukainya, karena kau suka hal yang kubenci, seperti kaus kaki itu juga. Meskipun aku menggantung kaus kaki itu, kau tidak akan mendapatkan hadiahmu.
Ra Im imajinasi : Mengapa?
Joo Won : Sinterklas tidak memberikan hadiah untuk anak yang menangis. (Ngaco, Natal bukan tentang Sinterklas.)
Ra Im imajinasi : Tapi kau membuatku menangis.
Joo Won : Tapi sinterklas hanya peduli faktanya (bahwa Ra Im menangis)
Ra Im imajinasi : Brengsek
Joo Won : Itulah mengapa, siapa yang menyuruhmu menangis.
Tiba-tiba Ra Im asli muncul, ia jalan mendekati Joo Won dan menembus Ra Im imajinasi itu, wow kreatif...
Joo Won menoleh dan melihat Ra Im dengan kaget, lalu untuk memastikan, ia mengulurkan tangannya ke arah pipi Ra Im, apa kau benar Gil Ra Im?
Ra Im marah, apa kau main-main sekarang?
Joo Won spontan terlihat senang, ah benar, ini benar2 kau, kenapa kau datang tiba-tiba?
Ra Im marah, ia ingin tahu apa yang dikatakan Joo Won pada Direktur Im Jong soo.
Joo Won : Kau datang kesini untuk bertengkar mengenai itu? di saat ini?
Ra Im : Cepat katakan!
Joo Won mengaku ketika di P. Jeju, ia tahu Jong Soo menyukai Ra Im dan ia minta Jong soo jangan mengatakan-nya sampai mati. Kenapa?
Ra Im marah, beraninya Joo won mengatakan itu dengan wajahnya, bagi Ra Im, Direktur adalah orang yang istimewa, seorang guru, pengganti orang tua, orang yang mendukungnya tanpa syarat dan orang yang paling ia kagumi. Joo won tidak berhak ikut campur dan main2 serta menghancurkan itu semua.
Joo Won tidak terima, apa yang sudah ia hancurkan, menurutnya perasaan Jong soo jelas kelihatan, apa Ra Im pura2 tidak tahu?
Ra Im : seperti katamu, kita anggap Direktur menyukaiku, tapi itu urusanku, ini antara aku dan Direktur. Apa hakmu melukai Direkturku? siapa kau itu? Ini lebih dari sakit yang kau buat, kau menggunakan wajahku untuk melukai Direkturku, itu membuat hatiku lebih sakit.
Joo Won : Jika aku tidak melukainya, apa kau akan kencan dengan-nya? Apa kau menyukai Direktur?
Ra Im : Ya, aku menyukainya, karena kau, sekarang aku tahu bagaimana perasaan-nya, aku akan mencoba menyukainya sebagai pria.
Joo Won tidak suka ini.
Ra Im jalan pergi. Joo won terdiam beberapa detik, lalu secepat kilat menarik Ra Im dan memaksa mencium Ra Im. Ia menahan kepala Ra Im dengan kedua tangan-nya.
Ra Im marah dan berusaha melepaskan diri dan memukuli Joo Won, tapi Joo Won tidak menghentikan ciuman-nya.
Joo Won lalu berhenti dan menahan tangan Ra Im, sekarang aku punya hak kan?
Ra Im melihat ke arah Joo Won dengan marah, tapi tidak semarah tadi, justru kelihatan putus asa. Ia berusaha melepaskan tangan-nya dari Joo Won, herannya Ra Im seperti tidak bertenaga.
Joo Won masih menahan tangan Ra Im kuat2, aku peringatkan, jangan pernah marah karena pria lain, jangan berkata kau sakit hati karena pria lain, dan jangan pernah datang menemuiku karena pria lain.
Oska datang, apa yang kalian lakukan? Apa kalian bertengkar? Lalu Oska tanya ke Ra Im, apa si brengsek ini mengganggumu?
Oska menegur Joo Won, kau tidak pantas bertengkar dengan-nya, jika dia memakimu, kau seharusnya mendengar dan jika ia memukulmu, kau seharusnya menerima saja. Ra Im, tendang saja orang ini.
Ra Im : Ya, aku ingin. Tapi tidak peduli seperti apa aku mencoba, dia tidak mengerti.
Joo Won : Itu keistimewaanku.
Oska ingin mengantar Ra Im pulang, tapi Joo Won berkata ia yang akan mengantar Ra Im. Tapi Ra im minta Oska mengantarnya pulang karena : Hari ini, bahkan untuk berdiri pun rasanya berat.
Oska : Ayo.
Joo Won : Brengsek...
Oska dan Ra Im bertemu keesokan paginya, mereka akan berlatih memanjat tebing.
Ra Im minta Oska memanjat dan jangan takut, jangan lihat ke bawah, lihat atas saja!
Lalu Ra Im sadar kalau ia lupa memakai kapur di tangan-nya (biasa dipakai di tangan agar tidak licin), Ra im lupa kapurnya. Oska menawarkan miliknya, ambil saja di kantungku.
Jadi Ra Im meraba saku belakang Oska, Ra Im baru sadar kalau ia seperti menepuk pantat Oska. Ra Im minta maaf.
Oska : Kau mungkin tidak tahu, tapi aku ini tipe orang yang jika "pipi kanan-mu dipukul, berikan pipi kirimu" juga, Jadi...yang sebelah sini juga!
Ra Im harus menyentuh kedua pantatnya, Oska bahkan berkata kalau pantatnya tidak kendor, ia sudah olah raga. Tiba-tiba Ra Im ingat kejadian ketika di sauna dan berkata ia sudah melihat yang tidak seharusnya.
Oska mengira Ra im melihat fotonya dengan Chae Rin.
Sekretaris Kim menyerahkan agenda untuk pesta akhir tahun VVIP dan juga daftar undangan-nya. Ada 473 orang.
Joo Won : Apa ini yang terbaik darimu? apa kau yakin?
Joo Won ingin Kim menghitung lagi berapa banyak pembelanjaan mereka dan potong sampai 47 orang saja, lalu perlakukan ke-47 orang itu dengan dana untuk 470 orang, agar kau bisa memperlihatkan kepada 47 orang itu bahwa mereka adalah 10 persen teratas dari para VVIP. Dengan cara itu ke 426 orang lain-nya akan menggertakkan gigi mereka dan belanja lebih banyak tahun depan.
Kim baru mengerti, ah...dan ada satu tamu yang berkeras menemuimu.
Joo Won tanya, siapa dia?
Kim : Dia bilang kau adalah fan-nya dan bahkan mendapatkan tanda tangan-nya.
Joo won : Park Chae Rin?
Kim : Kita harus menolaknya?
Joo won : Tentu saja. Tunggu...kirim dia ke tempat Choi Woo Young oppa berada.
Oska dan Ra Im sedang makan siang setelah latihan. Ra Im memuji Oska yang cepat belajar, karena Oska sudah atletis. Ra Im merasa seminggu sudah cukup untuk belajar.
Oska tetap ingin belajar selama 10 hari dan ia berkata kalau ia kesal karena liburan romantis mereka di Jeju waktu itu jadi kacau.
Ra Im senang dan mengaku kalau ia bohong waktu berkata ia sudah jadi penggemar Oska selama 3 tahun, sesungguhnya ia sudah menyukai Oska sebelum debut, 13 th yang lalu.
Oska : Jadi waktu aku masih di band Hongdae?
Ra Im : Ya.
Ra Im tidak mengatakannya karena tidak ingin membuat Oska ketakutan. Oska mengaku memang menakutkan. Keduanya sangat menikmati suasana itu.
Lalu Ra Im tanya mengenai taruhan di pulau Jeju itu. Oska heran, ia mengira Joo Won sudah mengatakan-nya, kau tidak tahu dan kau bertengkar denganku di kantor polisi?
Ra Im : Saat itu, hanya itu yang bisa kulakukan.
Oska menjelaskan, ia dan Joo Won bertaruh apa yang paling kami inginkan, kami akan mengambilnya.
Oska : Joo Won mempertaruhkan kau dan aku bertaruh rumahku. Aku menang. Ra Im sshi, aku memilikimu. Apa yang akan kau lakukan jika aku mengklaim hak-ku?
Ra Im : Jadi aku harus bertemu ibu bintang Hallyu kali ini?
Oska : Tidak perlu takut, jika kau ketemu ibuku, kau akan menjadi wanita ke-35 jadi kau hanya akan di-interview saja di pintu luar.
Ra Im bercanda, oh tidak, aku kelihatan bagus di kamera. Oska bercanda, kalau begitu kau harus menikahiku.
Chae Rin datang dan merusak suasana. Chae Rin tidak terima kenapa Oska tidak menelepon-nya lagi setelah dari Jeju. Oska kaget dari mana Chae Rin tahu ia ada di sini?
Chae Rin mengaku dari Kim Joo Won, dia bilang kau sedang bersama gadis aneh dan harus pergi dengan cepat. Oska tanya apa Chae Rin menjual foto mereka pada Joo won? Ternyata saat itu Chae Rin hanya bercanda. Oska kesal sekali, jadi selama ini ia dibohongi?
Yoon Seul masih mengingat hubungan-nya dengan Oska, lalu ia merobek kertas tanda tangan Oska dan menelepon teman-nya, kau harus membantuku. Sepertinya Yoon Seul sudah membuat keputusan.
Di sebuah spa mewah, Ibu Joo Won dan Oska sedang berendam air panas sambil menikmati anggur. Ibu Oska tanya apa penjualan di dept. store meningkat? Ibu Joo Won berkata kalau putranya sudah mempelajari manajemen selama 14 tahun, tidak ada alasan penjualan tidak meningkat. Apa kau tidak tahu kalau dept store menjadi stabil setelah Joo Won jadi CEO-nya?
Ibu Oska tidak terima, kenapa hanya Joo won, bukankah banyak yang kerja membantunya? Jujur saja, melihat ingatan-nya belum kembali setelah kecelakaan itu, kau tidak bisa berkata kalau ia normal.
Ibu Joo won kaget : Unni!
Ibu Oska : aku berkata ini karena aku cemas. Aku dengar efek samping dari kecelakaan berlangsung selamanya.
Ibu Joo won : apa kau harus mencemaskan anak orang lain? segera nikahkan Woo Young. Sebagai bibinya, aku bosan dengan skandalnya.
Lalu mereka tidak sengaja mendengar pembicaraan dua wanita muda. Ternyata Seul dan teman-nya.
Teman Seul tanya bagaimana kencan buta Seul. Seul berkata ia dicampakkan.
Teman Seul memancing, apa maksudmu? aku dengar dept store, hotel, resort, dan bahkan spa ini milik keluarganya. Kau harus mengejarnya.
Ibu Oska dan Joo won sadar mereka membicarakan Kim Joo Won. Ibu Joo won minta kakaknya diam, ia ingin dengar.
Seul dan temannya sengaja memancing dengan pura2 tidak tahu siapa kedua nyonya itu dan terus bicara. Yoon Seul berkata ia merasa tidak memenuhi syarat dan itulah mengapa ia mundur.
Teman Seul menegaskan, jadi kau tidak akan menemuinya lagi?
Yoon Seul : Bagaimana bisa, ia punya wanita lain yang ia cintai.
Ibu Joo Won dan Oska langsung mendekati mereka. Teman Seul pura2 terperanjat melihat kedua nyonya itu. Seul minta maaf, kami pasti bicara terlalu keras.
Ibu Oska : Bukan, dia adalah Ibu Kim Joo Won.
Seul pura-pura terkejut, lalu ia menutup badan-nya dan membungkuk memberi hormat, saya minta maaf. Saya biasanya tidak membicarakan orang dibelakang mereka.
Ibu Joo Won berkata tidak apa, kalau tidak seperti ini, bagaimana ia bisa mendengar apa yang dibicarakan orang tentang putranya. Jika kau ada waktu, apa kau mau minum teh dengan aku?
Ibu Joo Won mengundang Seul minum teh dan ia berkata sekarang ia ingat siapa Seul. Ibu Joo Won ramah pada Seul dan ia berkata kalau Seul mirip Tuan Yoon (ayah Seul). Kau pasti tidak sering bertemu Joo Won.
Seul membenarkan, ia tidak ingin membuat Joo won tidak enak.
Ibu Joo Won : Ini adalah masalah dengan orang yang dibesarkan dengan baik, mereka begitu tahu aturan sehingga tidak bisa mempermainkan hati orang.
Seul minta maaf dan Ibu Joo won berkata tidak perlu, bukan kau yang seharusnya minta maaf.
Lalu Ibu Joo Won tanya mengenai wanita yang dibicarakan Seul tadi. Apa itu si stuntwoman itu?
Seul : Anda tahu?
Dan Ibu Joo Won berkata ia pasti sudah terlalu lunak pada wanita itu.
Setelah menemui Ibu Joo Won, Seul dan teman-nya berbicara di mobil. Teman Seul memuji keahlian akting Seul. Lalu Seul ingin tahu siapa wanita yang bersama Ibu Kim Joo Won tadi.
Teman Seul heran, kau tidak tahu? dia ibu kak Woo Young.
Seul kaget, kali ini beneran, apa?
Sekarang giliran Kim dan Ah Young haha, Kim mendapat telp dari Joo Won tapi tidak diangkat, ia sedang asyik memandang Ah Young makan wafel.
Kim tanya apa Joo Won sering datang ke apartemen Ah Young. Ah Young membenarkan, memang datang beberapa kali. Kim kaget, apa mencarimu?
Ah Young menjelaskan kalau CEO dan juga Ra Im aneh akhir2 ini dan membuatnya bingung. Kim berkata tidak perlu mengurus mereka, kita urus urusan kita sendiri.
Joo won menelepon lagi dan Sekretaris Kim kesal lalu teriak, kenapa, kenapa? jika aku tidak menjawab, kau seharusnya berpikir, ah mungkin dia sedang sibuk, bagaimana orang ini terus menelepon sampai aku mengangkat, apa kita sedekat itu?
Joo won mendengarnya lalu marah, apa kau gila dan tidak tahu siapa aku?
Kim : Ah ini kau CEO? aku pikir pemilik restoran kaki babi, Tuan Kim.
Ternyata Joo won minta Kim menghadapnya bersama Ah Young juga. Joo won meminta Ah Young duduk dan menyajikan minum, minumlah. Tapi Ah young tidak bisa minum dengan tenang sampai ia tahu kenapa Joo Won memanggilnya.
Joo won mengajak Ah Young makan malam, Kim kaget. Ah young juga. Tapi Joo won punya syarat.
Ah Young : Syarat?
Joo Won : Kau harus membawa teman dekatmu, temanmu yang paling dekat...
Ah Young : Dan berdandan dengan cantik...
Joo Won : Benar (jelas ia ingin Ra Im yang dibawa Ah Young)
Saat makan malam tiba, Kim Joo won membawa sekretaris Kim sebagai teman dekatnya :) dan ia kaget melihat Ah Young membawa gadis yang tidak ia harapkan.
Joo Won : Aku bilang kau harus membawa teman terdekatmu.
Ah Young : Dia teman terdekatku, Ra Im sedikit aneh hari-hari ini.
Joo Won tidak mengerti kenapa persahabatan bisa berubah.
Joo won kesal dan ia juga kecewa karena gagal bertemu Ra Im lalu membuka semua rahasia Ah Young pada Sekretaris Kim.
Misalnya, Joo won berkata kalau Ah Young tidak suka orang tidur memunggunginya. Ah Young juga percaya kalau ia bisa membuat seorang pria menjadi miliknya dengan cara mempermainkan dan mencampakkan pria itu, jadi jika dia mencampakkanmu, sabar saja kalau kau ingin menjadi milik Ah young.
Dan menurut peramal Ah Young, sekretaris Kim tidak akan mengeluh.
Joo Won : Karena dia (AY) tidak memiliki jodoh dengan Won Bin dan Jo Insung, aku tebak yang berikut adalah Kang Dongwon. Ah young juga suka membuka pintu kamar mandinya sedikit dan tanya, "apa tercium?", setelah mencuci mukanya ia memakai 7 macam krim.
Ah Young syok dan kaget, CEO!
Joo Won minta Kim menjaga Ah young dan ia pergi. Sekretaris Kim terlihat kesal dan Ah Young kaget.
Joo Won pergi ke apartemen Ra Im, menunggu di dalam mobilnya dan terus menelepon Ra Im. Tentu saja telp Joo Won tidak dihiraukan Ra Im.
Joo won menunggu Ra Im di dekat tangga jalan, ia ingin menelepon Ra Im lagi dan Ra Im muncul, tapi ia tidak menghiraukan telp dari Joo Won. Joo Won langsung menutup telp-nya dan komen, pulang telat hari ini.
Ra Im : Apa?
Joo Won teriak : Kenapa tidak diangkat? kenapa kau tidak mengangkat telpku?
Ra Im : Apa aku asistenmu? Aku harus memutuskan siapa yang akan kujawab telpnya, apa hebatnya kau, memangnya kau siapa?
Joo Won : Apa kau tahu apa yang aku lakukan karena dirimu hari ini?
Ra Im : Aku tidak ingin tahu. Minggir!
Joo won menghalangi jalan Ra Im ketika Ra Im ingin jalan memutarinya, bagaimana kau bisa tidak ingin tahu? Kau harus ingin tahu. Kita sudah ciuman.
Ra Im tidak menggubris dan hanya mendengus. Joo won tidak terima, bagaimana kau bisa tidak terpengaruh? bagaimana kau bisa tidak peduli sama sekali? Apa kau tahu berapa jam aku menunggu disini? Dari karakterku dan untuk orang seperti aku, apa kau pikir ini masuk akal? Bagaimana hanya aku yang seperti ini? Bagaimana bisa?
Joo Won teriak stres, "Bagaimana bisa hanya aku saja (yang seperti ini)??" (kata gua juga teuing, embuh lah..aneh emang)
Dengan tenang Ra im tanya, apa maksudmu ini semua salahku?
Joo Won : Kau tidak berpikir itu adalah salahmu? Saat pertama aku tanya, Apa kau kenal Oska? Apa katamu? Bagaimana jika aku kenal? iya kan? Seharusnya kau tidak boleh menjawabku seperti itu. Kau seharusnya menjawab, Aku kenal Oska, tapi aku bukan Park Chae Rin. Maka kita tidak akan tersangkut seperti ini.
Ra Im tidak tahu harus menjawab apa, hanya menggerutu, kau benar2 gila...
Joo Won membenarkan, ya aku gila, itu karena kau. Tapi kau, sebaliknya, tidak punya masalah, makan seperti biasa, pergi ke sekolah aksi, bertemu Oska, tapi kehidupan sederhanaku sudah kacau balau. Dan karena itu aku merasa sangat kesal dan marah.
Ra Im : Jadi apa yang harus aku lakukan?
Joo Won : Mulai sekarang, aku akan melakukan apapun dan segalanya...termasuk melakukan sesuatu yang bodoh untuk seseorang di depan rumahnya selama berjam-jam, jadi aku akan kerja sama.
Ra Im bingung : Apa?
Joo Won : Kau tidak punya keinginan menjadi Little Mermaid. Maka, Aku yang akan jadi Little Mermaid.
Ra Im benar-benar bingung, "Apa?"
Joo Won : Aku bilang, aku akan menjadi Little Mermaid-mu. Aku akan tetap bersamamu seolah-olah aku tidak ada di sana dan aku akan lenyap seperti gelembung. Jadi sekarang, aku akan terus bersamamu.
No comments:
Post a Comment